Peristiwa Daerah

Poktan dan Petani Lamongan Mendapat Bantuan Pompa Air

Selasa, 10 Desember 2024 - 08:36 | 24.83k
Pompa yang akan disalurkan ke petani dan poktan dari program Kementan RI dan Kementrian ESDM dikawal oleh personil TNI setempat. (FOTO: Moch. Nuril Huda/TIMES Indonesia)
Pompa yang akan disalurkan ke petani dan poktan dari program Kementan RI dan Kementrian ESDM dikawal oleh personil TNI setempat. (FOTO: Moch. Nuril Huda/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung kesejahteraan petani melalui berbagai program strategis. Melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Lamongan, ratusan pompa air telah disalurkan kepada petani dan kelompok tani (poktan) sepanjang tahun anggaran 2024. 

Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian dengan perluasan areal tanam (PAT) dan mengatasi masalah irigasi. Kepala DKPP Kabupaten Lamongan Mochammad Wahyudi menyebutkan, total pompa yang telah disalurkan mencapai 742 unit. 

Advertisement

"Bantuan tersebut berasal dari berbagai program kementerian, termasuk program Pompanisasi, Irigasi Perpompaan (irpom), Brigade, dan pompa berbahan bakar LPG," kata Wahyudi, Selasa (10/12/2024). 

Detail Penyaluran Pompa, Wahyudi mengungkapkan, dari Kementerian Pertanian (Kementan RI) sebanyak 342 unit pompa. 

"Antara lain, 73 unit untuk program Pompanisasi, 149 unit program Irpom dan 179 unit untuk program Brigade. Untuk Brigade 100 dikelola Kodim Lamongan dan sisanya kita yang kelola," katanya. 

Sedangkan dari program kemitraan dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Wahyudi menyampaikan, sebanyak 350 unit pompa berbahan bakar LPG. 

"Pompa ini disalurkan dengan tujuan untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar minyak (BBM) yang lebih mahal," tuturnya. 

Wahyudi menjelaskan, program Pompanisasi dirancang untuk memaksimalkan potensi lahan pertanian di Lamongan. Salah satu contohnya adalah sawah seluas 80 hektar di Desa Trepan, Kecamatan Babat. 

"Dengan bantuan pompa melalui program pompanisasi, sawah yang mengalami banjir dapat dialiri air dan kembali produktif," katanya. 

Kemudian untuk program Irpom, Wahyudi mengatakan, sangat fleksibel, karena memungkinkan pengambilan air dari sumber bawah tanah menggunakan sumur bor. 

"Karena swakelola, program ini diserahkan kepada poktan untuk dikelola secara mandiri,” ujarnya. 

Dalam program brigade, pompa yang disediakan Kementan RI dipinjamkan oleh DKPP kepada poktan secara gratis. Setelah digunakan, pompa harus dikembalikan untuk dapat dimanfaatkan oleh kelompok tani lainnya.

“Kami ingin memastikan seluruh petani dapat menikmati manfaat dari program ini secara merata,” ucapnya. 

Wahyudi menegaskan bahwa pihaknya hanya memfasilitasi pengadaan pompa melalui produsen resmi untuk menjaga kualitas dan efisiensi anggaran.

“Semua proses dilakukan secara transparan dan diserahkan sepenuhnya kepada poktan penerima,” kata Wahyudi. 

Sementara itu, Kepala Bidang Sarpras Pra Panen, M. Bakhrudin Zuhri, menjelaskan bahwa DKPP Lamongan hanya berperan sebagai fasilitator dalam program ini.

"Kami membantu menghubungkan poktan dengan penyedia atau produsen pompa, bukan sebagai pembeli. Langkah ini dilakukan agar dana program Irpom dapat dimanfaatkan secara maksimal," ujar Udin

Program yang Transparan dan Terintegrasi
Program Irpom di Lamongan menjadi bagian dari upaya nasional, di mana lebih dari 90 ribu pompa harus disediakan secara serentak di seluruh Indonesia.

"Tantangan ini tidak menghalangi DKPP Lamongan untuk memastikan 149 pompa berhasil disalurkan ke poktan penerima sesuai target kemanfaatannya," kata Udin. 

Udin juga menegaskan bahwa isu-isu miring yang beredar di lapangan tidak benar. “Program ini swakelola, sehingga setelah ada serah terima dari DKPP, tanggung jawab sepenuhnya berada di poktan penerima. Jika ada informasi yang mengatakan program ini dikondisikan, itu keliru,” ujarnya. 

Kehadiran 742 unit pompa ini diharapkan bisa menjadi solusi bagi petani di Kabupaten Lamongan dalam mengatasi tantangan irigasi, sehingga hasil panen bisa terus meningkat.

"Dengan disalurkannya pompa melalui program-program ini, Lamongan akan semakin optimis meningkatkan produktivitas pertanian dan menjawab tantangan kebutuhan pangan nasional," ucap Udin. Kabid Sarpras Pra Panen DKPP Lamongan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES