Universitas Brawijaya Berduka, Rektor ke-8 Prof Hasyim Baisoeni Meninggal Dunia

TIMESINDONESIA, MALANG – Universitas Brawijaya (UB) berduka atas wafatnya Rektor ke-8, Prof. Drs. H. M. Hasyim Baisoeni, pada Selasa (10/12/2024). Beliau yang pernah memimpin UB pada periode 1994-1998 akan dimakamkan di kompleks pemakaman UB di Kecamatan Karangploso, Rabu (11/12/2024). Sebelum dimakamkan, jenazah almarhum dibawa ke kampus UB untuk penghormatan terakhir dan dishalatkan di Masjid Raden Patah UB.
Rektor UB, Prof. Widodo, menyampaikan rasa kehilangan yang mendalam atas kepergian Prof. Hasyim. Menurutnya, almarhum adalah pemimpin visioner yang telah memberikan banyak kontribusi bagi kemajuan UB.
Advertisement
“Prof. Hasyim Baisoeni adalah pemimpin yang mencurahkan dedikasinya untuk kemajuan perguruan tinggi, khususnya UB. Beliau memimpin UB pada masa yang menuntut inovasi dan strategi untuk pengembangan kampus. Banyak capaian penting yang bisa kita rasakan hingga saat ini. Beliau telah meninggalkan warisan yang begitu berharga bagi UB,” ujar Prof. Widodo.
Prof. Widodo mengenang bahwa salah satu fokus utama kepemimpinan Prof. Hasyim adalah pengembangan kualitas akademik dosen UB. Di bawah kepemimpinannya, banyak dosen UB berhasil melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi dan kemudian meraih gelar profesor.
“Beliau sangat mendukung pengembangan SDM di UB. Langkah-langkah strategis seperti ini telah membuahkan hasil besar bagi UB hingga saat ini,” tambah Prof. Widodo.
Tak hanya itu, Prof. Hasyim juga dikenal sebagai tokoh yang memprakarsai transformasi digital di UB. Beliau adalah rektor pertama yang mendirikan Biro Administrasi Perencanaan dan Pengembangan Sistem Informasi (BAPSI) yang menjadi fondasi digitalisasi di UB.
“Prof. Hasyim adalah rektor pertama yang meluncurkan situs web resmi UB serta Sistem Informasi Manajemen Perguruan Tinggi (SIMPT) terpadu. Langkah-langkah tersebut sangat strategis untuk perkembangan UB di era modern,” jelasnya.
Langkah besar lainnya adalah mendukung pengadaan jabatan Wakil Rektor 4, yang hingga kini menjadi bagian penting dari struktur kepemimpinan UB.
“Jasanya sangat luar biasa untuk pengembangan UB. Kami semua kehilangan seorang pemimpin besar,” pungkas Prof. Widodo.
Perwakilan keluarga, Taufiq, yang merupakan cucu almarhum, menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian dan dukungan dari keluarga besar UB. Ia juga meminta maaf apabila selama hidupnya Prof. Hasyim pernah berbuat kesalahan.
“Atas nama keluarga besar, kami mengucapkan terima kasih yang tiada terhingga, khususnya kepada keluarga besar UB. Kami juga memohon maaf jika selama hidupnya almarhum pernah melakukan kesalahan, baik yang disengaja maupun tidak. Semoga semua kesalahan beliau diampuni dan amal ibadahnya diterima,” ungkap Taufiq.
Keluarga juga membuka kesempatan bagi siapa saja yang memiliki urusan piutang dengan almarhum untuk berkomunikasi dengan ahli waris.
Rangkaian penghormatan terakhir untuk Prof. Hasyim mencerminkan rasa hormat dan cinta dari seluruh keluarga besar UB. Dedikasi dan jasa-jasanya akan selalu dikenang sebagai bagian dari perjalanan sejarah Universitas Brawijaya.
Selamat jalan, Prof. Hasyim Baisoeni. Terima kasih atas kontribusi besar yang telah diberikan. Semoga amal ibadah beliau diterima di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |