Peristiwa Daerah

Anggota DPR RI BHS Dapat Aduan Kemacetan Surabaya-Sidoarjo

Jumat, 20 Desember 2024 - 12:16 | 19.63k
Anggota Komisi VII DPR RI Bambang Haryo Soekartono (BHS) saat reses di Kampung Dinoyo Sekolahan, Surabaya, Kamis (19/12/2024) malam.(Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Anggota Komisi VII DPR RI Bambang Haryo Soekartono (BHS) saat reses di Kampung Dinoyo Sekolahan, Surabaya, Kamis (19/12/2024) malam.(Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Anggota Komisi VII DPR RI Bambang Haryo Soekartono (BHS) mendesak Pemkot Surabaya dan Pemkab Sidoarjo bersinergi meningkatkan perjalanan angkutan publik, untuk mengurai kemacetan di sekitar dua wilayah tersebut.

Desakan ini dilontarkan BHS karena mendapatkan masukan dari warga Dinoyo Surabaya saat melakukan reses, sebab banyak warga di sana yang mengeluhkan kondisi kemacetan dari timur ke barat maupun barat ke utara.

Advertisement

"Jadi diperkuat koneksinya atau integrasinya, jadi ini yang kita harapkan sehingga masyarakat tidak perlu lagi menggunakan transportasi pribadi, maka itu kemacetan menurun," ujarnya, Kamis (19/12/2024) malam.

BHS pun menyoroti wacana pembangunan under pass di bunderan Dolog Surabaya untuk mengurai kemacetan di sana. Menurutnya, lebih baik dibangun fly over karena biaya lebih murah dan mudah daripada membangun under pass.

"Kalau dibangun fly over itu tidak lebih dari Rp200 miliar itu sudah jadi, tapi manfaatnya itu luar biasa besar banget karena dampak multipliernya luar biasa," tutur politikus dari Partai Gerindra tersebut.

Dalam reses ini, BHS mengajak DPRD Provinsi Jatim dan DPRD Surabaya dari Fraksi Gerindra, hal ini untuk menunjukkan bahwa sebagai perwakilan rakyat tidak boleh lupa kepada masyarakat.

"Ini bukti bahwa kepedulian kam atau partai Gerindra luar biasa besar," tegasnya.

Di tempat yang sama, Anggota DPRD Provinsi Jatim Cahyo Harjo Prakoso menjelaskan, program mengurai kemacetan di Bunderan Dolog sudah masuk anggaran tahun 2025 dan Pemkot Surabaya diberikan tanggung jawab untuk penyelesaian pembebasan lahan, tapi pemerintah pusat melalui Bappenas akan menyelesaikan pembangunan under pass. Tapi dirinya berharap ada perhitungan atau kajian lain manakah yang lebih banyak manfaatnya dari under pass atau flyover.

"Tidak hanya menghilangkan kemacetan tetapi juga sustainable lingkungan, mana yang lebih bermanfaat untuk lingkungan kita," tuturnya.

Cahyo pun menerangkan, pembangunan flyover di Bunderan Dolog itu pernah diutarakan BHS saat menjadi Anggota DPR RI pada 2014 untuk mengurangi kemacetan, begitu juga untuk masalah macet di Sidoarjo.

"Termasuk juga di Aloha dan juga Gedangan (Sidoarjo)," tegasnya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES