Gelar Sosialisasi 4 Pilar, Lalu Hadrian Irfani Ingatkan Pancasila Sebagai Dasar Penting Bernegara

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Anggota Komisi X DPR RI Lalu Hadrian Irfani menggelar sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan Pancasila, UUD-1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhinneka Tunggal Ika di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.
Lalu Hadrian Irfani yang mewakili dapil NTB 2 menjelaskan hal-hal terkait Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan dan memberikan pembelajaran lebih mengenai Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI, dilakukan guna meningkatkan kesadaran masyarakat tentang berkehidupan berbangsa dan bernegara bersama masyarakat khususnya di Kabupaten Lombok Timur Umumnya di Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Advertisement
Adapun 4 pilar kebangsaan yang menjadi materi sosialisasi yakni Pancasila, Wawasan Kebangsaan, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.
Anggota DPR RI, Lalu Hadrian Irfani pada saat menyampaikan materi sosialisasi mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu program dari DPR MPR RI terkait tentang pentingnya 4 pilar yang perlu diketahui oleh seluruh warga negara Republik Indonesia, dimana saat ini guna mencegah terjadinya paham yang bertentangan dengan idiologi negara yakni salah satunya paham tentang radikalisme.
“Oleh karena itu, kami selaku anggota DPR MPR RI memiliki tugas dalam hal mensosialisasikan 4 pilar kebangsaan di seluruh Indonesia, karena dengan dilandasi 4 pilar tersebut persatuan dan kesatuan negara kita tetap terjaga dengan satu ideologi yang sama yakni Pancasila sebagai dasar negara,” katanya.
Sebelumnya ia terlebih dahulu menjelaskan tentang Kebersamaan nilai gotong-royong, toleransi, kerukunan dan hidup berdampingan merupakan nilai-nilai yang sejalan dengan Empat Pilar Kebangsaan.
"Isi dari Empat Pilar Kebangsaan adalah Pancasila sebagai Dasar dan Ideologi Negara, Undang–undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai Konstitusi Negara serta ketetapan MPR, Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai Bentuk Negara dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai Semboyan Negara Kesatuan Republik Indonesia," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (25/11/2024)
Ideologi Pancasila dibangun dengan berangkat dari intisari kehidupan masyarakat Indonesia. Sehingga tentu selalu akan relevan di setiap perkembangan zaman.
“Para peserta sangat responsive, jadi tidak hanya sekedar hafal dari 5 per sila itu, tetapi juga tau maknanya. Nah ini yang penting pemaknaan terhadap sila – sila yang menjadi pandangan hidup bagi masyarakat,” ujarnya.
Lalu Hadrian yang juga Ketua DPW PKB NTB juga berharap kepada masyarakat untuk terus menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan, Aspek yang lain berupa kerukunan melalui semangat kebhinnekaan. Berangkat dari perbedaan untuk menemukan titik temu positif adalah sebuah keharusan, sebab perbedaan adalah keniscayaan.
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dhina Chahyanti |
Publisher | : Rochmat Shobirin |