Peristiwa Daerah

Dampak Wabah PMK, Pasar Hewan Manonjaya di Tasikmalaya Ditutup Sementara

Rabu, 15 Januari 2025 - 12:46 | 58.34k
Papan nama UPTD Pasar Hewan Manonjaya, foto diambil Rabu (15/1/2025) (FOTO: Harniwan Obech/TIMES Indonesia)
Papan nama UPTD Pasar Hewan Manonjaya, foto diambil Rabu (15/1/2025) (FOTO: Harniwan Obech/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, TASIKMALAYAPasar Hewan Manonjaya, yang biasa ramai dengan aktivitas jual beli hewan ternak di wilayah Kabupaten Tasikmalaya, kini tampak sepi dan kosong pada Rabu (15/1/2025). 

Penutupan sementara pasar yang terletak di Kabupaten Tasikmalaya ini dilakukan sejak Selasa, 14 Januari 2025, sebagai upaya pencegahan dan penanggulangan wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang melanda sejumlah daerah di Jawa Barat.

Advertisement

Menurut Kepala UPTD Pasar Hewan Manonjaya, Rukmana, meskipun wabah PMK tidak ditemukan di kawasan pasar, penutupan sementara ini dilakukan untuk mencegah potensi penyebaran penyakit menular yang sangat berisiko. 

Keputusan penutupan pasar ini diambil berdasarkan instruksi dari pemerintah pusat, mengingat banyaknya pedagang dan pengunjung yang berasal dari luar daerah, termasuk Jawa Barat, Jawa Tengah, hingga Jawa Timur.

"Wabah PMK ini memang terjadinya  di lapangan, bukan di sini. Namun, untuk pencegahan dan penanggulangan penyakit menular, UPTD Pasar Hewan Manonjaya ini ditutup berdasarkan instruksi pusat," ujar Rukmana keoadabawak media Rabu (15/1/2025).

Rukmana menjelaskan bahwa pasar akan tetap ditutup hingga 27 Januari 2025.

Pasar-Hewan-2.jpgSuasana pasar hewan manonjaya nampak lengang foto diambil Rabu (15/1/2025) (FOTO: Harniwan Obech/TIMES Indonesia)

Selama masa penutupan, pihak pengelola pasar akan melakukan sterilisasi secara menyeluruh dengan penyemprotan cairan disinfektan di seluruh area pasar. Langkah ini diambil guna memutus mata rantai penyebaran wabah PMK di wilayah tersebut.

"Aktivitas para pedagang yang berjualan di sini berasal dari berbagai daerah, tidak hanya Tasikmalaya, tetapi juga dari Jawa Barat, Jawa Tengah, hingga Jawa Timur. Dikhawatirkan kondisi ini meningkatkan risiko penyebaran PMK, sehingga penutupan sementara menjadi langkah yang diperlukan," tambahnya.

Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) telah menginfeksi ribuan hewan ternak di berbagai daerah, termasuk 14 kabupaten dan kota di Jawa Barat. 

Berdasarkan data yang dirilis pemerintah, tercatat sebanyak 1.240 hewan ternak terjangkit PMK, dengan 53 ekor di antaranya mati.

Keempat belas daerah yang mengalami peningkatan kasus PMK ini meliputi Kabupaten Bandung, Bandung Barat, Bekasi, Bogor, Cirebon, Karawang, Kuningan, Pangandaran, Purwakarta, Subang, Sumedang, Tasikmalaya, serta Kota Banjar dan Kota Cirebon.

PMK adalah penyakit menular yang menyerang hewan ternak seperti sapi, kambing, domba, dan babi. Penyakit ini dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang besar bagi peternak, mengingat tingginya angka kematian hewan ternak dan penurunan produksi susu serta daging.

Pantauan di lapangan pada Rabu (15/1/2025), suasana di Pasar Hewan Manonjaya sangat berbeda dari hari-hari biasanya. Tidak ada aktivitas jual beli seperti biasanya, dan pasar terlihat kosong. 

Hanya ada sejumlah petugas yang sibuk melakukan proses sterilisasi dengan menyemprotkan cairan disinfektan di berbagai sudut pasar untuk membunuh kuman dan virus yang berpotensi menyebarkan PMK.

Pemerintah berharap penutupan sementara ini dapat memberikan dampak positif dalam upaya menanggulangi wabah PMK dan memulihkan kembali aktivitas pasar setelah masa penutupan selesai. 

Dengan adanya langkah pencegahan yang tegas dan terkoordinasi, diharapkan rantai penyebaran wabah dapat diputus, dan pasar dapat kembali beroperasi dengan normal.

"Keputusan ini memang berdampak pada para pedagang dan peternak, namun langkah ini diambil untuk kepentingan bersama, demi mencegah penyebaran penyakit yang lebih luas," ujar Rukmana.

Sebagai upaya penanggulangan lebih lanjut, pemerintah juga terus melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap perkembangan wabah PMK di seluruh wilayah Jawa Barat. Sementara itu, masyarakat diminta untuk tetap waspada dan mematuhi protokol kesehatan dalam penanganan PMK.

Dengan penutupan Pasar Hewan Manonjaya dan langkah-langkah pencegahan yang sedang dilaksanakan, diharapkan penyebaran wabah PMK di Jawa Barat dapat terkendali. 

Masyarakat diimbau untuk selalu menjaga kebersihan kandang dan hewan ternak mereka, serta segera melaporkan jika ada indikasi gejala PMK pada hewan mereka.

Kewaspadaan dini dan langkah-langkah pencegahan yang tepat akan sangat membantu dalam mengurangi risiko penyebaran penyakit ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES