Bupati Cilacap Terpilih Syamsul akan Optimalkan Genjot PAD, Kepala Bapenda: Kami Siap di Lapangan

TIMESINDONESIA, CILACAP – Pada saat kampanye Pilkada 2024, Bupati Cilacap terpilih Syamsul Auliya Rachman akan mengoptimalkan BUMD-BUMD di Cilacap guna menopang Pendapatan Asli Daerah (PAD).
PAD Kabupaten Cilacap yang ditargetkan Rp1,29 triliun tahun 2025 ini pun meningkat 22,96 persen dari tahun sebelumnya yang Rp836 miliar.
Advertisement
Rinciannya terdiri dari pajak daerah sebesar Rp490 miliar, retribusi daerah Rp378 miliar, kemudian hasil pengelolaan daerah yang terpisahkan, berasal dari dividen BUMD Rp61 miliar, dan lain-lain PAD yang sah sebesar Rp98 miliar.
Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Cilacap, Arida Pujihastuti mengatakan, Senin (3/2/2025) siang, pemerintah daerah melalui Bapenda berupaya mewujudkan target tersebut dengan melakukan berbagai terobosan. "Salah satunya penggalian dividen BUMD supaya lebih meningkat," katanya.
"Kebetulan ini sejalan dengan program Pak Bupati terpilih, Pak Syamsul. Dan beliau kelihatannya konsen terhadap BUMD. Jadi nanti akan menghidupkan kembalii BUMD, supaya bisa memberikan sumbangan PAD yang cukup signifikan," imbuhnya.
Agar target PAD tercapai, Bapenda juga berupaya memaksimalkan pengelolaan pajak daerah meliputi PBB-P2, BPATB, pajak reklame, pajak makan, minum, pajak hiburan, PBLB, pajak listrik, dan opsen PKB serta BPNKB.
Pajak makan, minum dengan sasaran restoran maupun rumah makan yang ada di wilayah Cilacap. "Ada beberapa restoran yang sudah dietapkan sebagai wajib pajak, tinggal kita maksimalkan. Kita sudah menyisir, barangkali masih ada restoran, rumah makan yang belum menjadi wajib pajak," ucap Arida.
"Kemudian kita menerapkan tapping box, bekerja sama dengan Bank Jateng, satu alat untuk memonitor transaksi harian, dan sudah kita pasang di beberapa restoran, rumah makan. Ada juga hotel, tempat wisata, yang memang kunjungannya cukup ramai dan perlu dilihat untuk transaksi hariannya," tandasnya.
Kalau PAD tahun ini kita ditargetkan Rp1,29 triliun lebih, yang didapat dari pajak daerah, dividen, dan lain-lain PAD yang sah.
"Pajak daerah sendiri ada 13 item, diantaranya pajak reklame, PBB-P2, PPATB, PKB, BPNKB, listrik, makan, minum, hotel, hiburan, air tanah," jelas Arida.
Retribusi daerah adalah pelayanan yang diberikan oleh pemerintah kemudian ada retribusinya, dan diampu oleh OPD-OPD pengampu. Seperti pasar oleh DPKUMKM, sampah oleh DLH, parkir oleh Dishub.
Dan kami, Bapenda sebagai koordinator retribusi daerah. Untuk dividen ada di BUMD, seperti Bank Jateng, BPR-BKK, PDAM, CSA, BPK Jateng, KIW, Grafika Indah, dan Cahaya Husada.
"Kita mesti punya komitmen yang sama. Selain dari Bapenda, BUMD, dan OPD pengampu harus satu komitmen untuk mencapai target PAD 1,29 triliun itu.
Nantinya, optimalisasi PAD sebagai penopang keberlangsungan daerah sebagaimana harapan Pak Syamsul selaku Bupati Cilacap terpilih punya harapan, PAD itu bisa ditopang oleh dividen BUMD atau memaksimalkan BUMD-BUMD. Atau mungkin beliau akan mendirikan BUMD baru. Tujuannya untuk mengembangkan bisnis yang ada di Cilacap ini.
Beliau kan pebisnis ya, juga Bu Ammy. Pasti tahu bagaimana caranya menghasilkan pendapatan yang lebih bagus, lebih banyak, lebih besar. Kami selaku prajurit siap, apapun yang dikomandoi. Sehingga kami nanti bisa mengimplementasikan di lapangan sesuai kebijakan beliau.
Khusus bagi Bapenda bagaimana kami mencari duit sebanyak-banyaknya dari pajak.
Dan dari kami mengharapkan pembayaran pajak non tunai baik pajak maupun retribusi.
"Saya tinggal monitor saja. Dan itu terlihat di kami," tutup Arida Pujihastuti.
Perlu diketahui juga bahwa pajak itu sifatnya mengikat atau keharusan. Namanya wajib pajak maka ada kewajiban yang harus dilaksanakan oleh si wajib pajak itu. Soal pembebasan pajak ya disesuaikan dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh bupati.
Terkait kesadaran membayar pajak, pihaknya juga berharap agar lebih ditingkatkan lagi, karena pajak yang telah diberikan selama ini, betul-betul memberikan manfaat, khususnya untuk pembangunan di Kabupaten Cilacap. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |