Dishub KBB Sebut Ojol dan Opang di Bandung Barat Harmonis: Tidak Ada Zona Merah

TIMESINDONESIA, BANDUNG BARAT – Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung Barat (Dishub KBB) menegaskan bahwa tidak ada zona merah bagi ojek pangkalan (opang) maupun ojek online (ojol) di wilayahnya.
Pemerintah daerah terus mendorong sinergi antara kedua moda transportasi ini agar bisa beroperasi tanpa konflik.
Advertisement
Kepala Bidang Angkutan Dishub KBB, Retno Handayani, menyatakan bahwa komunikasi dan kolaborasi antara komunitas ojol dan opang menjadi kunci utama dalam menjaga stabilitas di lapangan.
"Kami selalu melakukan koordinasi melalui forum komunitas ojek online (Forkom Ojol). Dari hasil pemantauan di lapangan, banyak ojek pangkalan yang sebenarnya sudah bergabung dengan layanan berbasis aplikasi. Ini menunjukkan adanya adaptasi dan integrasi yang semakin baik," ujar Retno saat ditemui pada Kamis 6 Februari 2025.
Salah satu tantangan dalam dunia transportasi online adalah penyesuaian tarif yang terkadang memicu demonstrasi di beberapa daerah. Namun, berkat komunikasi yang baik antara Dishub KBB dan komunitas pengemudi, wilayah ini berhasil menghindari konflik.
"Terkait penyesuaian tarif yang ditetapkan oleh pemerintah, kami aktif berdiskusi dengan komunitas ojek agar tidak terjadi gesekan di lapangan. Dengan koordinasi yang baik, kita bisa mengatasi masalah tanpa perlu aksi protes yang dapat mengganggu ketertiban umum," jelasnya.
Selain isu tarif, keberadaan "zona merah" atau area larangan bagi ojol kerap menjadi perhatian. Namun, Retno memastikan bahwa di Bandung Barat, semua zona bisa dikondisikan dengan komunikasi yang baik.
"Alhamdulillah, komunitas ojek di KBB sudah banyak berkontribusi dalam menjaga keteraturan di lapangan. Tidak ada zona merah yang membatasi operasional mereka, selama aturan tetap dipatuhi," ungkapnya.
Dishub KBB juga menekankan pentingnya aspek keselamatan bagi pengemudi dan penumpang. Pemerintah terus mengupayakan pembinaan bagi para pengemudi agar lebih memahami pentingnya kendaraan yang laik jalan serta pelayanan yang ramah kepada pengguna jasa.
"Kami berusaha merangkul mereka, memberikan pembinaan, dan memastikan bahwa setiap pengemudi memahami aturan serta standar keselamatan. Selama komunikasi dan diskusi terus berjalan, InsyaAllah tidak akan ada persoalan besar yang sulit diatasi," tambah Retno.
Ke depan, Dishub KBB akan terus meningkatkan koordinasi dengan komunitas pengemudi ojek, baik online maupun pangkalan guna memastikan transportasi yang lebih aman, nyaman, dan tertib bagi masyarakat.***
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |