KAI Daop 2 Bandung Imbau Masyarakat Tidak Beraktivitas di Jalur Rel Kereta Api

TIMESINDONESIA, BANDUNG – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 2 Bandung (Daop 2 Bandung) kembali mengingatkan masyarakat untuk tidak beraktivitas di jalur rel kereta api.
Aktivitas seperti berjalan kaki, duduk, atau bermain di sekitar rel sangat berbahaya dan dapat mengancam nyawa.
Advertisement
Dalam siaran persnya Deputy Daop 2 Bandung, Rangga Putra Maulana, menegaskan bahwa jalur rel kereta api merupakan area berbahaya yang tidak boleh digunakan untuk kegiatan apa pun selain operasional perkeretaapian.
“Kereta api bergerak dengan kecepatan tinggi dan tidak dapat berhenti mendadak. Masyarakat yang berada di jalur rel sangat berisiko tertabrak, dan akibatnya bisa fatal,” jelas Rangga, Senin (10/2/2025)
Berdasarkan data KAI Daop 2 Bandung, kecelakaan yang melibatkan kendaraan dan orang di jalur rel masih terjadi dalam jumlah yang cukup tinggi.
Data Kecelakaan di Wilayah Daop 2 Bandung di tahun 2025 (1 Januari – 9 Februari 2025) Insiden kendaraan menemper KA di perlintasan sebidang 3 kasus, Insiden orang menemper KA di jalur rel 5 kasus.
Pada tahun 2024, Insiden kendaraan menemper KA di perlintasan sebidang ada 18 kasus, Insiden orang menemper KA di jalur rel ada 50 kasus
Dari data tersebut, terlihat bahwa kecelakaan akibat kelalaian masyarakat masih terjadi, baik di perlintasan resmi maupun di jalur rel terbuka.
KAI Daop 2 menegaskan bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian, jalur rel merupakan ruang manfaat perkeretaapian yang hanya diperuntukkan bagi perjalanan kereta api. Pelanggaran terhadap aturan ini dapat dikenakan sanksi hukum sesuai ketentuan yang berlaku.
Masyarakat diingatkan untuk tidak melanggar peraturan keselamatan dengan berkegiatan di area rel. Selain berbahaya, tindakan ini juga dapat mengganggu kelancaran operasional kereta api dan berpotensi menimbulkan kecelakaan yang merugikan banyak pihak.
Rangga menambahkan bahwa KAI Daop 2 terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya di jalur rel, di antaranya dengan melakukan sosialisasi keselamatan kepada masyarakat, pelajar, dan komunitas pengguna jalan di sekitar rel serta patroli di titik rawan untuk mencegah pelanggaran keselamatan di jalur kereta api.
Dan yang tak kalah pentingnya adalah berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah dan Komunitas pencinta kereta api guna meningkatkan kepedulian terhadap keselamatan perkeretaapian.
“Kami mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati dan mematuhi aturan keselamatan perkeretaapian. Keselamatan adalah tanggung jawab bersama, dan kami berharap semua pihak dapat berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang aman di sekitar jalur kereta api,” tutup Rangga.
KAI Daop 2 Bandung mengajak masyarakat untuk selalu menggunakan jalur resmi saat menyeberang rel. Hindari kebiasaan beraktivitas di sekitar jalur rel, seperti berjalan kaki, berfoto, atau duduk di rel, karena hal tersebut bisa berakibat fatal.
Dengan meningkatnya kesadaran dan kepatuhan masyarakat terhadap aturan keselamatan, diharapkan angka kecelakaan di jalur rel dapat ditekan, sehingga perjalanan kereta api maupun pengguna jalan tetap aman dan lancar. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Rizal Dani |