Pelajar MI di Kota Banjar Meninggal karena DBD

TIMESINDONESIA, BANJAR – Korban meninggal dunia karena gigitan nyamuk Aedes aegypti atau lebih dikenal demam berdarah dengue (DBD) kembali bertambah di Kota Banjar.
Kali ini, korban adalah Rifkah Khoerunnajah Putri Sadira Ibrohim (10), pelajar kelas 4 MI 2 Kota Banjar dinyatakan meninggal setelah berjuang melawan DBD di RS Sukarjo Tasikmalaya, Minggu (9/2/2025).
Advertisement
Lia, ibu korban didampingi suaminya, Ibrohim yang merupakan warga lingkungan Parunglesang RT 4 RW 10, Kelurahan Banjar, menyampaikan bahwa putri bungsunya tersebut awalnya di bawa ke PKU Muhammadiyah karena demam panas yang dideritanya.
"Dari situ, anak saya di rujuk ke PMC dan dirawat selama enam hari," ungkap Lia kepada TIMES Indonesia, Selasa (11/2/2025).
Pada hari keempat sejak di rawat di PMC, Lia mengaku baru diberitahu bahwa putrinya terkena DBD dan kondisi trombositnya sedang tidak stabil.
"Kondisi anak saya semakin memburuk sehingga harus dirujuk ke rumah sakit yang memiliki fasilitas lebih lengkap. Pada hari keenam, barulah anak saya dirujuk ke RSUD dr. Soekardjo dan langsung diobservasi," katanya.
Secara medis, dilanjut Lia, trombosit maupun suhu badan putrinya sudah membaik tapi karena cairan sudah memenuhi paru-parunya, akhirnya nyawa sang putri tak bisa terselamatkan.
Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit pada Dinas Kesehatan Kota Banjar, dr Ika Rika Ruhantika saat dimintai keterangan menyebut bahwa pihaknya masih menelusuri data yang valid.
"Saya akan koordinasi dulu dengan fasilitas kesehatan dimana pasien tersebut dirawat untuk memastikan diagnosisnya seperti apa," katanya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |