Julaiha Ahmad, Guru SDN 32 Ternate Selatan, Bertekad Mengajar di Tengah Kontroversi

TIMESINDONESIA, TERNATE – Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) SDN 32 Kalumata, Kecamatan Ternate Selatan, Julaiha Ahmad (55) tetap mengajar di tempatnya bekerja meski ia dimutasi sepihak di tengah kontroversi.
Julaiha mengaku tak surut semangatnya meski dihujani berbagi tuduhan. Ia bertekad terus melaksanakan tugasnya mengajar di SDN 32 Kalumata.
Advertisement
Seperti diberitakan TIMES Indonesia Rabu (12/2/2025), Julaiha Ahmad mengaku dimutasi sepihak dengan tuduhan melakukan konflik di tempatnya mengajar SDN 32 Kalumata.
Tuduhan kepada Julaiha ini dilakukan oleh Kepala SDN 32 Kalumata Sarifa Djumati. Atas mutasi itu, ia pun protes lantaran dianggap tidak memenuhi prosedur yang dikeluarkan melalui Dinas Pendidikan Kota Ternate. Apalagi, UPTD Ternate Selatan juga tidak mengetahui adanya laporan tersebut.
Julaiha menyusun kesepakatan dengan Sekretaris Daerah Kota Ternate Rizal Marsaoly, yang berujung pada rekonsiliasi dengan Kepala Sekolah SDN 32, Sarifa Djumati. Pernyataan bersama mereka disaksikan oleh Sukri dari Dinas Pendidikan Kota Ternate dan Sitti Jawan Lessy dari BKPSDM.
Julaiha pun bertekad mengajar dengan tulus tanpa lagi terlibat dalam pengelolaan dana pendidikan sekolah.
"Saya kembali ke SDN 32 dengan tujuan murni untuk mengajar. Urusan dana BOS sudah saya tinggalkan. Saya tidak ingin dituduh dengan motif apapun lagi," ujar Julaiha dengan nada yang bersemangat, Kamis (13/2/2025).
Sebelumnya Julaiha Ahmad dianggap membuat kekacauan di sekolah dengan tuduhan yang cukup unik: berkaraoke. Julaiha membela diri dengan keras. "Mereka melaporkan saya seolah-olah saya menciptakan konflik dan merusak mikrofon sekolah, padahal saya hanya menjelaskan kepada wartawan bahwa kami tidak pernah memiliki rapat seperti itu. Tuduhan konflik? Itu tidak benar," klaimnya dengan tegas.
Dia menunjukkan dedikasinya untuk pendidikan dengan tetap mengajar di SDN 32, meskipun dipojokkan oleh tuduhan yang tak terbukti. Dia bahkan mengatakan akan dengan lapang dada menerima mutasi ke sekolah lain, jika itu benar-benar keinginannya, bukan karena tekanan dari laporan yang merugikan reputasinya.
Julaiha juga menyuarakan harapannya agar semua pihak terkait – anggota dewan Komisi III, Dinas Pendidikan, BKPSDM, dan wali kota Ternate – dapat berkumpul dalam satu forum untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan adil.
Dengan berapi-api, Julaiha mengungkapkan rasa frustrasinya atas perlakuan yang dia terima di sekolah, khususnya dari kepala sekolah yang pernah mempermalukannya di depan murid-murid. Mencari dukungan di kota Ternate untuk keadilan, dia berharap tuntutannya akan didengar oleh pemangku kepentingan.
Julaiha juga menyampaikan bahwa ia siap untuk meninggalkan posisinya di SDN 32 jika itu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah konflik tersebut. Julaiha mencari kejernihan dan keadilan dalam proses ini, berharap suaranya didengar oleh pejabat yang berwenang.
TIMES Indonesia mencoba mendapatkan konfirmasi dari Kepala SDN 15, Sumahdi Marsaoly, mengenai kebutuhan guru Pendidikan Agama Islam. Ia menyatakan sudah mengetahui rencana mutasi Julaiha tersebut tapi menyampaikan bahwa kelas-kelas sudah memiliki guru yang cukup.
Ia menolak pemindahan yang tidak memenuhi persyaratan administratif, sejalan dengan aturan dari Kementerian Agama.
Nurlela Syarif dari Komisi III DPRD Kota Ternate, yang mengawasi pendidikan, merespon dengan terkejut dan berjanji akan merespons lebih lanjut setelah mendapatkan informasi detail tentang situasi tersebut.
Sementara itu, Dinas Pendidikan dan BKD Kota Ternate saat dikonfirmasi TIMES Indonesia belum memberikan penjelasan rinci mengenai alasan sebenarnya di balik mutasi-mutasi tersebut. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |
Publisher | : Sholihin Nur |