Fenomena Langka: Hujan Jelly Hebohkan Warga Desa Leyao, Gorontalo Utara

TIMESINDONESIA, GORONTALO – Fenomena alam langka terjadi di Desa Leyao, Kecamatan Tomilito, Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, pada Sabtu (15/2/2025) malam. Sekitar pukul 20.00 WITA, warga setempat dikejutkan oleh hujan yang tidak biasa, yaitu hujan berbentuk butiran jelly atau agar-agar. Peristiwa hujan jelly ini langsung menjadi perbincangan hangat di kalangan warga dan media sosial.
Apa Itu Hujan Jelly?
Advertisement
Hujan jelly adalah fenomena meteorologi langka di mana partikel seperti jelly atau agar-agar jatuh dari langit bersamaan dengan hujan.
Fenomena ini pernah dilaporkan di beberapa negara, seperti Skotlandia dan Amerika Serikat. Para ilmuwan menduga bahwa hujan jelly bisa terkait dengan partikel organik yang terbawa oleh angin atau air hujan, seperti telur katak, ganggang, atau mikroorganisme lain yang membentuk gumpalan mirip jelly.
Meskipun belum ada penelitian resmi yang mengonfirmasi penyebab pasti hujan jelly di Desa Leyao, fenomena ini menarik perhatian banyak pihak.
Kronologi Kejadian
Ewan Saputra, salah seorang warga Desa Leyao, menceritakan bahwa fenomena ini baru disadari setelah hujan turun selama beberapa saat. Awalnya Ia berpikir hujan biasa, ternyata di permukaan tanah terlihat butiran jelly seperti agar-agar.
Semua warga di desa itu kaget dan heboh. Butiran jelly tersebut memenuhi pekarangan rumah dan jalan di Dusun Ato Atas. "Ada yang sibuk mengambil wadah untuk menampung hujan jelly, sebagian warga memilih mengabadikan momen yang tidak pernah terjadi," katanya
Ewan mengaku, ini pertama kalinya melihat kejadian seperti ini. Butiran jelly-nya terlihat lembek dan lembut seperti agar-agar. Ewan memilih menghindar agar tidak terkena langsung.
Durasi dan Luas Area
Fenomena hujan jelly ini berlangsung selama sekitar 30 menit dengan intensitas hujan yang cukup deras. Belum diketahui apakah butiran jelly menyebar ke seluruh desa atau hanya terjadi di satu lokasi tertentu.
“Karena kejadiannya malam hari, kami belum bisa memastikan seberapa luas area yang terkena,” jelas Ewan.
Respons Warga
Warga Desa Leyao masih penasaran dengan fenomena ini. Beberapa spekulasi muncul, mulai dari penjelasan ilmiah hingga mitos lokal. Namun, hingga saat ini, belum ada pihak berwenang atau peneliti yang memberikan penjelasan resmi terkait kejadian tersebut.
Fenomena serupa pernah terjadi di Skotlandia pada 2009, di mana para ilmuwan menemukan bahwa butiran jelly tersebut mengandung partikel organik yang mungkin berasal dari telur katak atau ganggang.
Di Indonesia, kejadian ini tergolong sangat langka dan memerlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan penyebabnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |