Peristiwa Daerah

Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi, Kolom Abu Capai 900 Meter

Senin, 17 Februari 2025 - 11:40 | 36.53k
Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, NTT erupsi dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 900 meter di atas puncak atau kurang lebih 2.484 meter dpl, Senin (17/2/2025) pagi. (ANTARA/HO-PVMBG)
Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, NTT erupsi dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 900 meter di atas puncak atau kurang lebih 2.484 meter dpl, Senin (17/2/2025) pagi. (ANTARA/HO-PVMBG)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, FLORES TIMUR – Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (17/2/2025) pukul 05:58 WITA. Kolom abu terpantau mencapai sekitar 900 meter di atas puncak atau 2.484 meter di atas permukaan laut.

Pengamat Pos Gunung Api Lewotobi Laki-laki, Herman Yosef Mboro, menyatakan bahwa kolom abu yang teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal dan condong ke arah timur laut.

Advertisement

Erupsi tersebut juga terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 29,6 milimeter dan durasi sekitar satu menit 42 detik.

Saat ini, status Gunung Lewotobi Laki-laki masih berada di Level IV atau Awas. Dengan status ini, masyarakat dan wisatawan diimbau untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius enam kilometer dari pusat erupsi.

Selain itu, zona sektoral Barat Daya hingga Utara-Timur Laut sejauh tujuh kilometer juga harus dihindari.

Pihak berwenang meminta masyarakat tetap tenang dan mengikuti arahan pemerintah daerah. Warga diminta untuk tidak mudah mempercayai informasi yang tidak jelas sumbernya terkait aktivitas gunung berapi ini.

Selain potensi erupsi susulan, masyarakat juga diingatkan untuk mewaspadai banjir lahar hujan. Sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-laki berisiko mengalami banjir lahar jika hujan turun dengan intensitas tinggi.

“Masyarakat yang terdampak hujan abu diimbau untuk memakai masker atau penutup hidung dan mulut guna menghindari dampak negatif abu vulkanik terhadap sistem pernapasan,” ujar Herman. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES