Peristiwa Daerah

Ketua Komisi E DPRD Jatim Dorong Penguatan Kelembagaan Koperasi Susu di Kabupaten Malang

Selasa, 18 Februari 2025 - 16:24 | 35.33k
Ketua Komisi E DPRD Jawa Timur, Dr. Sri Untari Bisawarno, mengadakan sarasehan di Koperasi SAE (Sinau Andandani Ekonomi), Pujon, Kabupaten Malang, pada Senin (17/02/2025). (Foto: M Arif Rahman Hakim/TIMES Indonesia)
Ketua Komisi E DPRD Jawa Timur, Dr. Sri Untari Bisawarno, mengadakan sarasehan di Koperasi SAE (Sinau Andandani Ekonomi), Pujon, Kabupaten Malang, pada Senin (17/02/2025). (Foto: M Arif Rahman Hakim/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Kabupaten Malang, khususnya Kecamatan Pujon memiliki potensi besar dalam produksi susu segar, menjadikannya sebagai salah satu daerah pemasok utama di Jawa Timur.

Untuk memperkuat daya saing peternak sapi perah, Ketua Komisi E DPRD Jawa Timur, Dr. Sri Untari Bisawarno, mengadakan sarasehan di Koperasi SAE (Sinau Andandani Ekonomi), Pujon, Kabupaten Malang, pada Senin (17/02/2025).

Advertisement

Kegiatan ini bertajuk Peningkatan Daya Saing Koperasi Peternak Sapi Perah Melalui Penguatan Kelembagaan dan Kualitas Produk di Kabupaten Malang.

Dalam kesempatan tersebut, Sri Untari menegaskan bahwa koperasi memiliki peran krusial dalam mengakomodasi kebutuhan peternak, baik dalam produksi maupun perdagangan susu sapi.

Ia menyoroti pentingnya penguatan kelembagaan koperasi agar mampu meningkatkan kesejahteraan anggota serta mengurangi ketergantungan pada impor susu.

DPRD-2.jpg

"Jawa Timur merupakan provinsi pemasok susu terbesar di Indonesia, dan sekitar 80 persen produksinya berasal dari daerah ini. Kabupaten Malang sendiri menyumbang 40 persen dari total produksi susu segar di Jawa Timur. Ini adalah potensi besar yang harus terus didukung dengan kebijakan dan penguatan kelembagaan koperasi," ungkap Sri Untari.

Turut hadir dalam acara ini, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Malang, Tito Fibrianto, Ketua Umum Koperasi SAE Pujon, HM Ni’am Shofi, serta M. Anugrah Ramadhan, dosen peternakan Universitas Tribhuwana Tungga Dewi (UNITRI).

Dalam pemaparannya, Tito Fibrianto menekankan bahwa koperasi berbeda dengan perusahaan berbasis saham karena lebih berorientasi pada kepentingan bersama, bukan hanya keuntungan pemilik modal.

"Koperasi adalah wadah keputusan bersama yang bertujuan untuk kemajuan seluruh anggotanya. Berbeda dengan PT yang fokus pada kepentingan pemegang saham, koperasi mengutamakan kesejahteraan kolektif," jelas Tito.

Dari segi ekologi, Kabupaten Malang memiliki keuntungan geografis yang mendukung produksi susu. Dengan iklim yang sejuk dan berada di dataran tinggi, sapi perah lebih produktif dibandingkan jika dipelihara di daerah yang lebih panas.

"Potensi ini harus kita kelola dengan optimal agar semakin meningkatkan daya saing produk lokal," tambahnya.

Ketua Umum Koperasi SAE, HM Ni’am Shofi, menekankan pentingnya revolusi mental di kalangan anggota koperasi. Menurutnya, keberhasilan koperasi tidak hanya ditentukan oleh faktor geografis, tetapi juga oleh loyalitas dan etos kerja anggotanya.

"Kita harus memiliki rasa kepemilikan yang kuat terhadap koperasi. Dengan membangun hubungan timbal balik yang baik antara koperasi dan anggota, maka produksi susu akan meningkat baik dari segi kualitas maupun kuantitas," ujar Ni’am.

Sri Untari juga menyoroti pentingnya inovasi dalam pengolahan susu agar memiliki nilai tambah di pasar. Menurutnya, produk susu lokal harus dikemas dan dipasarkan dengan lebih menarik agar mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional.

"Diperlukan kreativitas dalam mengolah produk susu agar lebih variatif dan memiliki daya tarik tersendiri di pasar," tegasnya.

Menutup acara, Sri Untari kembali mengajak masyarakat dan pemerintah untuk bekerja sama dalam mendukung industri susu lokal. Ia menekankan bahwa jika koperasi mampu meningkatkan produksi dan kualitasnya, maka Indonesia tidak perlu lagi bergantung pada impor susu.

"Lebih baik jika kita tidak hanya mengurangi impor, tetapi juga mulai menargetkan ekspor. Dengan demikian, kita bisa meningkatkan devisa dan kesejahteraan peternak," pungkasnya.

Ke depan, pemerintah Kabupaten Malang berencana untuk memperluas pengembangan koperasi peternak sapi perah di daerah lereng gunung lainnya seperti di Kecamatan Wajak, Ampelgading, dan Dampit. Harapannya, penguatan koperasi ini dapat semakin meningkatkan daya saing produk susu lokal dan menyejahterakan para peternak. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES