Peristiwa Daerah

KAI Daop 2 Bandung Perkuat Upaya Cegah Pelecehan Seksual di Stasiun dan Kereta Api

Selasa, 25 Februari 2025 - 17:23 | 33.15k
Sejumlah petugas KAI membentangkan spanduk Anti Pelecehan Seksual di Stasiun Bandung, Selasa (25/2/2025). (FOTO: Humas Daop 2 Bandung)
Sejumlah petugas KAI membentangkan spanduk Anti Pelecehan Seksual di Stasiun Bandung, Selasa (25/2/2025). (FOTO: Humas Daop 2 Bandung)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANDUNG – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi atau Daop 2 Bandung terus menunjukkan komitmennya dalam menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi seluruh pelanggan. 

Salah satu upaya nyata yang dilakukan adalah melalui Sosialisasi Anti Pelecehan Seksual, yang bertujuan untuk memberikan rasa aman bagi penumpang baik di stasiun maupun selama perjalanan kereta api.

Advertisement

Anti-Pelecehan-Seksual-2.jpg

Executive Vice President KAI Daop 2 Bandung, Dicky Eka Priandana, menegaskan bahwa tindakan pelecehan seksual merupakan pelanggaran serius yang akan dikenai sanksi hukum pidana sesuai dengan peraturan yang berlaku.

"Kami ingin memastikan seluruh pelanggan merasa aman saat menggunakan layanan kereta api. Jangan ragu untuk melapor jika mengalami atau menyaksikan tindakan pelecehan seksual. Seluruh petugas kami selalu siaga untuk menerima laporan dan mengambil tindakan tegas sesuai prosedur," jelas Dicky, Selasa (25/2/2025). 

Sebagai bentuk komitmen dalam menangani kasus pelecehan seksual, KAI Daop 2 Bandung menerapkan sanksi tegas berupa blacklist bagi pelaku pelecehan seksual. 

Individu yang terbukti melakukan pelecehan seksual di lingkungan kereta api akan dilarang menggunakan layanan kereta api yang dikelola oleh KAI.

Anti-Pelecehan-Seksual-3.jpg

Langkah ini diambil untuk memberikan efek jera kepada pelaku serta menjaga kenyamanan dan keamanan bagi seluruh penumpang. Dengan adanya aturan ini, KAI berharap dapat menciptakan lingkungan transportasi yang lebih aman bagi semua kalangan.

Selain menerapkan sanksi tegas, KAI Daop 2 Bandung juga melakukan berbagai upaya pencegahan untuk meminimalisir risiko pelecehan seksual di dalam kereta api maupun stasiun. Beberapa langkah yang telah dilakukan antara lain:

1. Peningkatan Sistem Pengawasan

Menambah jumlah personel keamanan di stasiun dan di dalam kereta api untuk meningkatkan pengawasan terhadap potensi tindakan pelecehan seksual.
Memastikan petugas keamanan secara aktif melakukan patroli di gerbong kereta selama perjalanan.

2. Pemasangan CCTV di Area Strategis

Kamera pengawas (CCTV) dipasang di berbagai titik strategis baik di dalam kereta maupun di stasiun.
Pengawasan dilakukan selama 24 jam untuk memastikan setiap insiden dapat terekam dengan jelas dan dapat segera ditindaklanjuti.

3. Petugas Khusus yang Terlatih

Menyediakan petugas khusus yang telah mendapatkan pelatihan profesional dalam menangani kasus pelecehan seksual dengan empati dan profesionalisme.
Petugas ini akan siaga 24 jam untuk menerima laporan dan mengambil langkah-langkah penanganan sesuai prosedur.

4. Kanal Pelaporan yang Mudah Diakses

KAI menyediakan berbagai jalur pelaporan bagi korban maupun saksi pelecehan seksual, antara lain Nomor petugas yang tercantum di dinding gerbong kereta, Layanan pelanggan yang tersedia di stasiun, Call center resmi KAI di nomor 121, Identitas pelapor dijamin kerahasiaannya untuk memberikan perlindungan bagi korban maupun saksi yang melaporkan kejadian.

Melalui program Sosialisasi Anti Pelecehan Seksual, KAI Daop 2 Bandung mengajak seluruh penumpang untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar dan tidak ragu melaporkan setiap tindakan yang mencurigakan atau tidak pantas.

"Dengan komitmen terhadap keselamatan, kenyamanan, dan pelayanan yang baik, KAI Daop 2 terus memberikan layanan transportasi yang aman dan terpercaya bagi masyarakat," pungkas Dicky.

Upaya ini diharapkan dapat menciptakan pengalaman perjalanan yang lebih nyaman bagi semua pengguna jasa KAI. Dengan kerja sama antara KAI, pelanggan, dan pihak berwenang, transportasi kereta api dapat menjadi pilihan yang semakin aman bagi semua kalangan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES