Peristiwa Daerah

Beginilah Cara Membuat Cobek ala Nenek Sani di Pangandaran

Rabu, 26 Februari 2025 - 03:36 | 41.09k
Nenek Sani sedang membuat cobek dari tanah liat. (Foto: Acep Rifki Padilah/TIMES Indonesia)
Nenek Sani sedang membuat cobek dari tanah liat. (Foto: Acep Rifki Padilah/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PANGANDARAN – Tidak sedikit anak muda jaman sekarang yang bermalas malasan kerja, tetapi tidak dengan nenek kelahiran 1950 yang sekarang sudah berusia 75 tahun ini. Namanya Sani, beliau mempunyai 2 orang anak dan keduanya sudah berkeluarga.

Nenek Sani tinggal sebatang kara di dusun Cijalu Desa parigi Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran.

Advertisement

Beliau merupakan seorang pengrajin cobek tanah liat, semangatnya tidak pudar sampai sekarang. Nenek Sani ini mulai belajar membuat cobek ketika beliau masih Sekolah Dasar (SD), dan diajarkan oleh ibunya.

“Saya belajar membuat cobek ini dari waktu SD, dulu diajarkan oleh ibu saya," ujarnya Selasa (25/2/2025).

Membuat cobek ini, bagi nenek Sani sudah bukan sebuah pekerjaan lagi. Melainkan sebuah kegiatan yang sudah biasa ia lakukan selama hidupnya.

“Dari dulu sampai sekarang saya membuat cobek, apalagi sekarang hidup sendirian. Kegiatan ini sudah menemani saya sampai saat ini,” tambahnya.

Proses Membuat Cobek

Untuk membuat cobek diperlukan alat dan bahan. Alat tersebut digunakan untuk mempermudah membentuk cobek. Sementara bahan yang diperlukan adalah tanah liat dan pasir laut.

"Kalo alat yang saya gunakan ini sederhana, usianya sudah puluhan tahun. Kalo sekarang banyak yang sudah modern, untuk tanahnya saya ambil dari sawah namun untuk pasir laut saya beli," kata Nenek Sani.

Untuk mulai membuat cobek, hal pertama yang harus dilakukan adalah mencampurkan tanah dan pasir laut sampai benar-benar tercampur.

“Adonan tanah yang sudah tercampur rata bisa langsung dibentuk dalam alat tradisional ini hingga berbentuk seperti cobek pada umumnya sembari diolesi air,” jelasnya.

Cobek yang telah dibentuk, tidak bisa langsung digunakan karena teksturnya basah. Cobek tersebut masih harus melalui tahapan penjemuran dan pembakaran.

Penjemuran cobek yang sudah dicetak memerlukan waktu selama 4-5 hari (tergantung cuaca), sampai cobek benar-benar kering. Baru setelah kering cobek siap untuk dibakar.

Harga cobek yang dibuat nenek Sani bervariatif dan tergolong cukup murah, ia menjual cobek dengan harga mulai dari Rp15.000 per 10 cobek sampai Rp35.000 per 10 cobek, tergantung ukurannya.

Nenek Sani biasa menjual cobek yang dibuatnya ke pengepul, karena dalam sehari nenek Sani bisa membuat 70 cobek. Sehingga kalo dijual ecer akan lama terjualnya.

“Siapa saja yang mau beli akan saya kasih, namun biasanya saya menjual ke pengepul. Ada pengepul yang ambil ke sini,” pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES