Peristiwa Daerah

Merawat Lingkungan dengan Tradisi Tumpak Tandur Bumi Wono Ndadari

Rabu, 26 Februari 2025 - 13:33 | 35.24k
Penanaman bibit pohon sebagai tradisi Tumpak Tandur Bumi Wono Ndadari yang diselenggarakan PWI Jombang bersama Pemdes Pakel, dan DLH di Lapangan Desa Pakel, Bareng, Jombang, Rabu (26/2/2025). (FOTO: Rohmadi/TIMES Indonesia)
Penanaman bibit pohon sebagai tradisi Tumpak Tandur Bumi Wono Ndadari yang diselenggarakan PWI Jombang bersama Pemdes Pakel, dan DLH di Lapangan Desa Pakel, Bareng, Jombang, Rabu (26/2/2025). (FOTO: Rohmadi/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JOMBANG – Pemerintah Desa Pakel, Jombang meluncurkan gerakan penanaman pohon bertajuk “Tumpak Tandur Bumi Wono Ndadari”.

Kepala Desa Pakel, Sudarmaji, menjelaskan bahwa tradisi penanaman pohon ini telah ada sejak zaman kerajaan Majapahit. Adat ini berkenaan dengan setiap kelahiran anak. 

Advertisement

“Tradisi ini dilaksanakan sebagai harapan agar anak yang lahir di Desa Pakel akan diberkahi dengan pohon yang tumbuh di sekitarnya, yang kelak dapat memberikan manfaat ketika mereka dewasa," ungkap Sudarmaji saat pelaksanaan kegiatan yang di lapangan Desa Pakel, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang, Rabu (26/2/2025).

Kegiatan ini melibatkan berbagai pihak, Dinas Lingkungan Hidup, PT CJI, TNI-Polri, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jombang dan sejumlah dinas dan lembaga lainnya. Kegiatan ini sekaligus dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional 2025 dan memperingati Hari Strategi Konservasi Sedunia,

Sudarmaji menerangkan bahwa bibit yang ditanam disesuaikan dengan jenis kelamin anak. Jika anak laki-laki, maka ditanam pohon yang keras; sedangkan untuk anak perempuan, ditanam pohon berbuah. 

Tumpak-Tandur-2.jpg

“Kegiatan ini rutin diadakan setiap tahun antara bulan Desember hingga Maret sebagai pengingat dan harapan orang tua terhadap buah karya alam,” ucapnya. 

Kegiatan penanaman pohon ini dikemas dengan suasana kental budaya lokal. Rangkaian acara diawali dengan sarasehan, di mana para bapak dan ibu Wono Ndadari secara simbolis menyerahkan bibit pohon kepada masyarakat. Di sela-sela acara, disajikan pula pertunjukan seni tari budaya khas Desa Pakel yang menambah semarak perayaan.

Kepala DLH Jombang, Miftahul Ulum, yang hadir sebagai perwakilan Pemerintah Kabupaten, menyatakan kekagumannya terhadap inisiatif kolaborasi tersebut. 

"Kegiatan ini mengingatkan kita bahwa tanggung jawab orang tua kepada anak yang dilahirkan tidak hanya berupa dukungan materi, tetapi juga berupa penyediaan oksigen melalui penanaman pohon. Hal ini sangat penting untuk kelangsungan lingkungan hidup yang lestari," ujarnya.

Ketua PWI Jombang, Muhammad Mufid, menambahkan, bahwa sebagai jurnalis turut serta dalam kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan hidup. 

“Partisipasi kami adalah bukti nyata bahwa para jurnalis tidak hanya meliput, tetapi juga mendukung dan berkontribusi dalam upaya pelestarian alam untuk masa depan anak cucu kita,” ungkapnya.

Melalui kolaborasi yang solid antar berbagai pihak, kegiatan “Tumpak Tandur Bumi Wono Ndadari” berhasil menciptakan momentum positif dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup sekaligus mengangkat nilai-nilai budaya lokal. 

“Semoga kegiatan ini dapat dijadikan contoh bagi daerah lain dalam mengintegrasikan tradisi dan upaya konservasi untuk mewujudkan bumi yang lebih hijau dan berkelanjutan,” harapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES