Peristiwa Daerah

Wonosobo Kembangkan Wisata dan Ekonomi Kreatif Berbasis Bambu

Jumat, 28 Februari 2025 - 16:06 | 40.28k
JKPM, AP2SI, dan Pemkab Wonosobo selepas FGD pada Jumat, (28/2/2025). (FOTO: Mutakim/TIMES Indonesia)
JKPM, AP2SI, dan Pemkab Wonosobo selepas FGD pada Jumat, (28/2/2025). (FOTO: Mutakim/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, WONOSOBO – Jaringan Kerja Pemberdayaan Masyarakat (JKPM) dan Asosiasi Pengelola Perhutanan Sosial Indonesia (AP2SI) bersama Pemkab Wonosobo gelar Focus Group Discussion (FGD) mengenai pengembangan potensi wisata dan ekonomi kreatif berbasis kerajinan bambu.

Acara ini dilaksanakan pada Jumat, (28/2/2025), bertempat di Kantor Pemkab Wonosobo. Acara ini diikuti oleh Tim Asistensi Bupati Wonosobo, Asisten Sekretaris Daerah, Staf Ahli Bupati, serta perwakilan dari berbagai dinas terkait, termasuk Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Dinas Pertanian dan Perikanan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Dinas Perdagangan dan UMKM, Bappeda, serta Camat Sapuran.

Advertisement

Ketua Tim Asistensi Bupati Wonosobo, Idham Cholid, menyambut baik inisiatif ini sebagai langkah kolaboratif antara pemerintah dan masyarakat sipil dalam pembangunan daerah.

Ia menekankan bahwa sinergi antarpihak sangat diperlukan guna mengoptimalkan potensi ekonomi dan wisata berbasis kearifan lokal, khususnya di sektor kerajinan bambu.

"Langkah yang inovatif, memang perlu kerjasama dari semua elemen," kata Idham Cholid.

Lebih lanjut ia menambahkan bahwa pendekatan ini dapat menjadi solusi strategis dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Wonosobo.

FGD-2.jpgSuasana saat FGD berlangsung di Kantor Pemkab Wonosobo pada Jumat, (28/2/2025). (FOTO: Mutakim/TIMES Indonesia)

"Pendekatan ini semoga jadi solusi yang strategis, toh semua itu demi kesejahteraan masyarakat Wonosobo juga," imbuh Idham Cholid.

FGD ini bertujuan untuk mendapatkan pandangan, saran, dan masukan dari pihak pemerintah sebagai eksekutif guna mengidentifikasi isu strategis dari aspek lingkungan hidup, sosial, dan ekonomi terhadap potensi wisata dan ekonomi kreatif berbasis kerajinan bambu di tiga desa di Kecamatan Sapuran.

"Acara ini utamanya buat menjaring masukan dan saran dari pihak pemerintah. Biar bisa mengidentifikasi berbagai isu strategis. Khususnya kerajinan bambu di tiga desa. Rimpak, Banyumudal, dan Ngadikerso," kata Tommy dari JKPM.

Sementara itu Tyo yang juga dari JKPM menyebutkan bahwa pengembangan potensi wisata dan ekonomi kreatif berbasis kerajinan bambu ini didasarkan pada tiga tujuan utama.

"Pertama, berkontribusi dalam pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.
Kedua, mendukung upaya penurunan kemiskinan ekstrem di wilayah tersebut. Ketiga, merevitalisasi infrastruktur serta pengelolaan sumber daya alam guna mendukung pengembangan agrobisnis dan pariwisata berbasis masyarakat sehingga catatan hasil FGD ini dapat memperkuat dokumen penilaian yang ada," kata Tyo dalam pemaparannya.

Pemerintah Kabupaten Wonosobo melalui berbagai dinas yang hadir turut memberikan masukan mengenai peluang dan tantangan baik dari sisi regulasi, pengelolaan, infrastruktur, serta pasar bagi wisata dan ekonomi kreatif berbasis kerajinan bambu dari ketiga desa tersebut.

Melalui FGD ini, diharapkan terealisasinya langkah-langkah konkret sehingga masyarakat setempat dapat memperoleh manfaat ekonomi yang lebih besar dari potensi lokal yang ada. Terlebih, langkah-langkah tersebut juga turut serta menjaga lingkungan yang berkelanjutan. (*)

Pewarta: Mutakim

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES