Terima Bantuan BRI Peduli, Masjid Asy Syukur Gunungkidul Siapkan QRIS untuk Donasi

TIMESINDONESIA, GUNUNGKIDUL – Masjid Asy Syukur di Padukuhan Trasih, Kalurahan Giriasih, Kapanewon Purwosari, Kabupaten Gunungkidul menerima bantuan sarana dan prasarana dari program BRI Peduli senilai Rp 60 juta.

Bantuan tersebut digunakan untuk pengadaan kanopi halaman masjid, karpet, sound system, CCTV, kipas angin dan internet guna meningkatkan kenyamanan jamaah dalam beribadah.

Advertisement

Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Asy Syukur, Edy Setiyawan, menyampaikan terima kasih kepada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) serta BRI Cabang Wonosari atas fasilitas yang diberikan.

Menurutnya, bantuan ini tidak hanya bermanfaat bagi jemaah, tetapi juga mendukung aktivitas remaja masjid dalam mengembangkan keterampilan digital untuk kemajuan masjid.

"Kami, jemaah Padukuhan Trasih, sangat berterima kasih kepada BRI atas fasilitas yang diberikan. Bantuan ini sangat membantu kami dalam beribadah dengan lebih nyaman," ujarnya, Senin (3/3/2025).

Sementara itu, Supervisor Penunjang Operasional BRI Cabang Wonosari, Budhi Setyaningsih, mengungkapkan kebahagiaannya karena bantuan tersebut dapat dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat Trasih.

"Tadi pak takmir menyampaikan bahwa jamaah sangat bersyukur, terutama dengan adanya kanopi yang membuat halaman dan area samping masjid lebih aman saat hujan," katanya.

Edy Setiyawan, Ketua DKM Masjid Asy Syukur menambahkan bahwa pihaknya, bekerja sama dengan BRI, akan segera meluncurkan QRIS masjid. Melalui QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard), jamaah dapat dengan mudah berdonasi untuk infak, sedekah dan zakat.

Selain itu, QRIS juga dapat digunakan untuk donasi takjil di bulan Ramadan 1446 H / 2025 M dengan nominal Rp 15 ribu per paket, serta untuk program bantuan sembako bagi masyarakat kurang mampu dan santunan anak yatim piatu.

Penggunaan QRIS di masjid peninggalan Sunan Kalijaga ini memberikan berbagai manfaat, di antaranya mempercepat dan memudahkan donasi kapan pun dan di mana pun, menghindari kehilangan kotak infak, mencegah penipuan yang mengatasnamakan masjid, serta mempermudah penyaluran dana dari masyarakat.

"Di masjid kami, kotak infak pernah dibobol tiga kali. Dari kejadian itu, muncul ide untuk menerapkan QRIS agar lebih aman sekaligus memudahkan para perantau dalam berbagi," tambahnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.