Peristiwa Daerah Mozaik Ramadan 2025

Banyuwangi Incar Perputaran Ekonomi Rp9,2 Miliar di Pasar Takjil

Selasa, 04 Maret 2025 - 16:08 | 33.13k
Suasana ramai pada pasar takjil Ramadhan di Pantai Marina Boom. (Foto: Anggara Cahya/TIMES Indonesia)
Suasana ramai pada pasar takjil Ramadhan di Pantai Marina Boom. (Foto: Anggara Cahya/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Pasar takjil ‘Ngerandu Buko’ yang digelar sejak awal ramadhan 1446 H di 78 titik seluruh Bumi Blambangan diharapkan mampu menggerakkan ekonomi masyarakat arus bawah. Di tahun ini, Pemkab Banyuwangi menargetkan perputaran ekonomi mencapai Rp9,2 miliar selama bulan Ramadan.

Target tersebut dipatok hanya dari dua lokasi pasar takjil yang berada di Pantai Marina Boom dan di Jalan Letjen Sutoyo Kelurahan Tukang Kayu. 

Advertisement

Dijelaskan oleh Kepala Bagian Perekonomian Pemkab Banyuwangi, Heni Sugiharti, SP. MSi, kesuksesan kegiatan pasar takjil ramadhan 'Ngerandu Buko' bukan hanya dinilai dari peningkatan jumlah pedagang. Namun juga dilihat pengaruh dalam mendorong perputaran ekonomi daerah, termasuk menambah peningkatan ekonomi masyarakat.

Lebih detail Heni menerangkan, tercatat jumlah pedagang sebanyak 563 stand di dua lokasi pasar takjil, dan dengan asumsi 10 persen dari total penduduk melakukan transaksi jual beli di dua tempat tersebut, apalagi mengacu pada hasil tahun 2024. Dan tahun 2025 perputaran ekonomi seharusnya bisa mencapai minimal Rp9,2 miliar. 

"Estimasi realisasi ini diharapkan bisa lebih besar daripada target tersebut,” katanya, Selasa (4/3/2025).

Diketahui, untuk perputaran ekonomi kegiatan pasar takjil 2024 yaitu Rp.4,8 Miliar selama ramadhan dengan jumlah pedagang sebanyak 325 stan.

Heni juga mengungkap, selama beberapa hari pasar takjil berlangsung saja, tercatat rata-rata omzet harian yang didapat para pedagang telah menyentuh Rp1.111.687,00.

"Hal tersebut terjadi karena opening 'Ngerandu Buko' bertepatan dengan libur weekend. Jadi kesempatan masyarakat untuk berbelanja lebih luang," tuturnya.  

Hasil tersebut menunjukkan bahwa upaya pemkab dalam membalut pasar takjil dengan tema ‘Ngerandu Buko’ membuahkan hasil yang positif. Dengan mengemas pasar takjil menjadi salah satu festival kuliner unggulan dalam kalender pariwisata "Banyuwangi Festival", pemkab ingin ekonomi masyarakat arus bawah bergeliat selama Ramadhan.

"Kami memang menginginkan agar pasar takjil menjadi momentum menggeliatkan perekonomian masyarakat khususnya pelaku UMKM, terkhusus meningkatkan pendapatan," ucap Heni

“Dengan adanya pasar takjil ramadhan ini, masyarakat juga lebih mudah mendapatkan makanan dan minuman untuk berbuka. Termasuk lebih tersentral dengan banyaknya pilihan menu,” imbuhnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES