Peristiwa Daerah Mozaik Ramadan 2025

Ramadan Berkah, Pedagang Pasar Takjil di Banyuwangi Kantongi Banyak Cuan

Rabu, 05 Maret 2025 - 17:42 | 11.67k
Suasana ramai Pasar Takjil Ramadhan di Pantai Marina Boom Banyuwangi. (Foto: Anggara Cahya/TIMES Indonesia)
Suasana ramai Pasar Takjil Ramadhan di Pantai Marina Boom Banyuwangi. (Foto: Anggara Cahya/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Bulan suci Ramadan membawa tampaknya menjadi berkah tersendiri bagi para pedagang pasar takjil di Banyuwangi. Di tengah ramainya masyarakat yang mencari hidangan berbuka puasa, para pedagang berhasil meraup keuntungan hingga jutaan rupiah setiap harinya.

Pasar takjil Ramadan yang bertema ‘Ngerandu buko’ itu ternyata mampu menggerakkan ekonomi masyarakat arus bawah, terutama pelaku UMKM. dapat dibayangkan, dalam sehari para pedagang takjil tersebut mendapatkan rata-rata omzet harian hingga Rp.1 juta.

Advertisement

“Untuk rata-rata omzet harian pedagang selama beberapa hari kegiatan cukup besar karena bertepatan dengan libur weekend yaitu tercatat sebesar Rp.1.111.687,” kata Kepala Bagian Perekonomian Pemkab Banyuwangi, Heni Sugiharti,  Rabu (5/3/2025).

Seperti salah seorang pedagang pasar takjil Ramadan yang berada di Pantai Marina Boom Banyuwangi, Dewi Karuniati. Dirinya mengaku, dalam sehari dia bisa mendapat omzet kurang lebih Rp600 ribu hingga Rp800 ribu.

"Alhamdulillah dalam beberapa hari ini omzet yang kami terima kurang lebih Rp.600 ribu sampai Rp.800 ribu,” ujarnya.

Dewi menjajakan makanan seperti, Pizza roti, Toast, risol mayo, kebab dan lainya. Dengan apa yang dijual itu, dirinya kurang lebih menaruh modal sekitar Rp300 ribu. 

“Rata-rata makanan yang saya jual seharga Rp10 ribu saja,” jelasnya.

Pemilik kios bernama Djebeng foodies food itu mengaku senang karena dapat bergabung untuk berjualan di pasar takjil Ramadan di Pantai Marina Boom. Pasalnya dia belum memiliki kios tetap dan hanya dapat melayani pesanan secara online.

“Biasanya kami bisa melayani pesanan by request dari pelanggan, melalui chat Whatsapp atau telpon,” ujar Dewi.

“Saya belum punya tempat jualan khusus, dan biasanya buka tiap hari minggu pagi di pasar wit-witan Singojuruh,” imbuhnya.

Dewi berharap, bisa berjualan dan bergabung kembali di pasar takjil Ramadan tahun depan. 

“Semoga tahun depan saya bisa ikut kembali mewarnai Ramadan dengan makanan saya,” cetusnya. (*)

 

Pewarta : Anggara Cahya

Editor : 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES