Peristiwa Daerah

Lezatnya Kopyor Roti, Kudapan Ramadan Khas Banyuwangi

Jumat, 07 Maret 2025 - 16:55 | 20.94k
Foto. Salah satu pelanggan saat menikmati roti kopyor khas Banyuwangi (Foto: Ikromil Aufa/TIMES Indonesia)
Foto. Salah satu pelanggan saat menikmati roti kopyor khas Banyuwangi (Foto: Ikromil Aufa/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Bulan Ramadan selalu identik dengan berbagai kuliner khas yang hanya muncul pada saat bulan puasa. Salah satu yang menjadi favorit warga Banyuwangi adalah Kopyor Roti, kudapan manis yang menggugah selera. 

Ya, Kopyor Roti, hanya bisa dijumpai saaT Ramadan saja. Alias, kuliner ini memang sajian menu berbuka puasa khas Kabupaten paling ujung timur pulau jawa.

Advertisement

Kuliner berbahan dasar roti tawar dengan paduan mie soun, dan ditambah kuah santan dicampur gula putih, ini memiliki cita rasa manis dan gurih. Dengan cita rasa tersebut, tentunya sangat cocok sebagai hidangan untuk mengembalikan energi setelah seharian berpuasa.

Proses pembuatan Kopyor Roti terbilang cukup sederhana. Mulanya, selembar kecil daung pisang disiapkan sebagai wadah, lalu diisi roti tawar yang diatasnya diberi mie soun dan buah nangka, kemudian disiram santan manis yang sebelumnya dipanaskan, lalu dibungkus dengan daun pisang.

roti-kopyor-khas-Banyuwangi-b.jpg

Selanjutnya, dikukus kurang lebih sekitar 30 menit. Aroma daun pisang menambah kenikmatan Kopyor Roti yang mampu menggoyang lidah siapa saja yang melahap.

Sepanjang bulan Ramadan, kuliner ini sangat mudah ditemukan di antara pedagang makanan. Maklum saja, kudapan ini menjadi salah satu jajanan takjil yang banyak diburu warga Banyuwangi.

Salah satu pembuat kudapan Kopyor Roti, Heny Mulyowati (60). Dia memproduksi kuliner legendaris ini di rumahnya yang terletak di Kelurahan Singonegaran, Banyuwangi.

“Saya perkiraan sekitar tahun 2000 an sudah menggeluti usaha ini. Awalnya, mempelajari orang tua saya yang dulunya juga pembuat Kopyor Roti. Hingga kini tiap Ramadan saya membuat kuliner ini,” kata Heny sapaan akrabnya, Jum’at (7/3/2025).

Menurut Heny, Kopyor Roti buatannya memliki ciri khas tersendiri. Dia menambahkan kuah santan yang lebih banyak dari umumnya. 

“Santannya lebih banyak. Karena kuah santan yang melimpah membuat rasanya lebih kaya dan lembut di lidah,” ujarnya.

Ibu 4 anak itu menceritakan, dalam sehari di bulan Ramadan, dia sebelumnya mampu memproduksi hingga 100 bungkus Kopyor Roti per harinya. Namun, saat ini hanya mampu memproduksi 35 bungkus.

“Satu bungkus Kopyor Roti hanya saya jual Rp 5 ribu. Tapi, kalau sudah diambil orang untuk dijual kembali, biasanya harganya kisaran Rp 6 ribu,” ungkapnya.

Kopyor Roti tak hanya menjadi pelengkap berbuka puasa, tetapi juga menjadi salah satu simbol tradisi kuliner khas Ramadan di Banyuwangi. 

Dengan cita rasanya yang khas dan proses pembuatannya yang sarat akan sentuhan tradisional, kudapan ini terus mempertahankan eksistensinya sebagai warisan kuliner yang patut dijaga.

Jadi, jika Anda berkesempatan berkunjung ke Banyuwangi di bulan Ramadan, jangan lupa mencicipi kelezatan Kopyor Roti yang menggoda selera.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES