Peristiwa Daerah

TP-PKK Ponorogo Geliatkan Ekonomi Lokal Selama Ramadan

Kamis, 13 Maret 2025 - 21:29 | 21.97k
Ketua TP-PKK Ponorogo Susilowati Sugiri Sancoko saat mengunjungi pasar Ramadan di Kecamatan Jambon. (Foto: Danang/TIMES Indonesia)
Ketua TP-PKK Ponorogo Susilowati Sugiri Sancoko saat mengunjungi pasar Ramadan di Kecamatan Jambon. (Foto: Danang/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PONOROGO – Tingginya kebutuhan jelang lebaran Idul Fitri membuat Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga ( TP-PKK) Kabupaten Ponorogo berinovasi, untuk menggeliatkan ekonomi masyarakat selama ramadan. 

Bekerja sama dengan kader PKK desa, dan kaum ibu-ibu, organisasi kewanitaan Ponorogo menggelar pasar Ramadan selama bulan suci Ramadan ini. 

Advertisement

Tak tanggung-tanggung, mulai dari hasil kerajinan tangan dan makanan olahan hasil karya ibu-ibu, diperjual belikan dan selalu habis terjual, karena tingginya permintaan. 

Ketua TP-PKK Ponorogo Susilowati Sugiri Sancoko mengatakan, program Pasar Ramadan ini adalah jawaban dari sulitnya mencari tambahan pemasukan selama Ramadan. 

"Alhamdulillah ramai, hampir semua desa yang kita kunjungi mengaku daganganya habis. Ini bisa menjadi inkam tambahan bagi ibu-ibu, dimana kita ketahui kebutuhan meningkat saat Ramadan hingga menjelang Idul Fitri," ujarnya saat mengunjungi Pasar Ramadan di Kecamatan Jambon, Rabu (13/3/2025) sore.

Istri orang nomer satu di Pemkab Ponorogo ini juga berharap, ibu-ibu semakin kreatif lagi dan semangat dalam menggerakkan ekonomi lokal dan menyambut lebaran ini. Sehingga inkam tambahan untuk mencukupi kebutuhan dapur dan uang saku keponakan untuk lebaran bisa tercukupi. 

"Semoga lebih ramai lagi dan beragam, serta laris manis. Sehingga ekonomi kita berputar dibawah," harapnya. 

Sementara itu, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko yang ikut dalam kunjungan ini, meminta para ibu-ibu untuk memperhatikan kembali packaging dan rasa dari  makanan dan krajinan yang dijual. Ini penting karena menjadi faktor utama dalam jual beli, pun dengan harga jangan dipatok terlalu tinggi. 

"Kalau murah dan enak pasti pembeli banyak. Kita juga tentu akan bantu pemasaranya. Sehingga produk-produk ini tidak hanya beredar di dalam daerah saja, namun juga di luar daerah," katanya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES