Peristiwa Daerah

Pertanyakan Kasus Dugaan Pungli di Kemenag Kota Banjar, GMNU: Kawal Sampai Tuntas

Senin, 17 Maret 2025 - 21:08 | 62.18k
Gus Fakih (Topi Hijau) pertanyakan tindak lanjut kasus dugaan pungli di Kemenag. (FOTO: Istimewa)
Gus Fakih (Topi Hijau) pertanyakan tindak lanjut kasus dugaan pungli di Kemenag. (FOTO: Istimewa)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANJAR – Kordinator Gerakan Muda Nahdlatul Ulama (GMNU), Gus Fakih Abdurahman Ilyas menyoroti kasus dugaan pungli di lingkungan Kemenag Kota Banjar.

Kasus dugaan pungli yang juga tengah menjadi sorotan masyarakat dan kalangan pengasuh pesantren ini mengundang rasa prihatin karena dinilai tidak patut.

Advertisement

"Dengan dalih apapun segala bentuk praktek pungutan liar tetap tidak bisa dibenarkan," cetusnya.

Atas situasi tersebut, Gus Fakih mendorong langkah Posnu untuk terus mengawal kasus dugaan pungli yang ada agar segera ditindak tegas para pelakunya.

"Intinya, kita menginginkan adanya upaya bersih-bersih dan tindakan yang tegas kepada oknum-oknum pelaku pungli di lingkungan kerja Kemenag. Dan kita mendukung serta mempercayakan terhadap langkah Posnu untuk mengawal kasus ini sampai tuntas," ujarnya.

"Tentu kami sangat prihatin ya atas kejadian kasus ini. Ini kan Kementerian Agama, kok bisa terjadi? Ini sangat tidak pantas," imbuhnya.

Pengasuh Pesantren Karangbaha Langensari itu meminta saber pungli Kota Banjar bekerja secara serius dan fokus dalam menangani kasus-kasus yang akhir-akhir ini cukup membuat publik geram.

"Hingga saat ini, kami belum melihat progres yang berarti dari kinerja saber pungli yang ada saat ini," keluhnya.

Tentu saja, hal tersebut menimbulkan rasa khawatir jika nantinya kasus ini akan menguap begitu saja dan praktek pungli tersebut semakin menjadi-jadi dan membayangi para guru-guru Madrasah Diniyah serta lembaga pendidikan Islam lainya yang saat ini tengah berharap adanya titik terang penanganan kasus tersebut.

"Sejauh ini kita belum melihat progres yang maksimal dari kerja-kerja tim saber pungli. Kita minta mereka ya, bekerja secara serius agar ke depan tidak ada lagi praktek pungli. Kan kasihan nasib guru ngaji di Madrasah Diniyah, resah karena terus dibayangi soal pungli," ungkap Gus Fakih.

"Harus ada kejelasan. Bila perlu panggil pihak-pihak terkait, termasuk Posnu untuk dimintai keterangan agar secepatnya ada titik terang," sambungnya.

Keprihatinan serupa juga dirasakan Muhamad Bakir, salah satu keluarga besar pesantren As Sanusiyah, Langensari, Kota Banjar.

Pria yang akrab disapa Gus Bakir itu mendesak agar diadakan evaluasi di jajaran Kemenag sebagai langkah awal dan komitmen dalam upaya mewujudkan bersih-bersih di lingkungan institusi dengan motto 'ikhlas beramal' tersebut.

"Tanpa adanya komitmen evaluasi, kami khawatir jika oknum-oknum pelaku pungli semakin berani dan semena-mena karena tidaknya adanya konsekwensi hukum yang diterima dan membuat jera," ujarnya.

Lebih jauh Gus Bakir juga dengan tegas menyampaikan jika pihaknya sangat mendukung upaya bersih-bersih di instansi pemerintah agar terbebas dari pungli.

"Harus dong, harus evaluasi jajaran, harus ditindak. Kalau tidak, nanti semakin menjadi-jadi dan berani. Ya, merasa kebal hukum begitu, ini tidak boleh," kata Gus Bakir.

"Kita mendukung penuh upaya bersih-bersih yang dilakukan. Termasuk POSNU ya, itu gerakan moral yang baik agar Institusi dengan motto 'ikhlas beramal' itu terselamatkan," pungkas Gus Bakir. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES