Peristiwa Daerah

BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Landa Banyuwangi hingga 23 Maret 2025

Kamis, 20 Maret 2025 - 12:08 | 44.91k
Pohon tumbang yang menimpa motor setelah diterjang angin puting beliung di Kampus Poltek Negeri Banyuwangi. (FOTO: Damkarmat Banyuwangi For TIMES Indonesia)
Pohon tumbang yang menimpa motor setelah diterjang angin puting beliung di Kampus Poltek Negeri Banyuwangi. (FOTO: Damkarmat Banyuwangi For TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan melanda wilayah Banyuwangi dan sekitarnya hingga 23 Maret 2025.

Cuaca ekstrem ini dapat memicu bencana hidrometeorologi, seperti banjir bandang dan tanah longsor, akibat peningkatan intensitas hujan lebat disertai angin kencang, hujan es, dan potensi puting beliung.

Advertisement

“Saat ini, wilayah Jawa Timur masih berada pada masa peralihan musim atau pancaroba, sehingga potensi cuaca ekstrem masih akan terjadi,” kata Kepala BMKG Juanda, Taufiq Hermawan.

Cuaca ekstrem di Jawa Timur, termasuk Banyuwangi, dipicu oleh beberapa faktor atmosfer, di antaranya aktifnya gangguan atmosfer Madden-Julian Oscillation (MJO), gangguan atmosfer Equatorial Rossby, serta kondisi atmosfer yang labil di wilayah ini.

Gangguan gelombang ekuatorial Rossby dan MJO yang diprakirakan melintasi Jawa Timur dapat menyebabkan peningkatan pertumbuhan awan hujan di wilayah terdampak.

“Selain itu, kondisi atmosfer yang masih labil dan faktor konektivitas lokal yang kuat juga mendukung terbentuknya awan Cumulonimbus yang cukup intens,” jelas Taufiq.

Wilayah lain yang diprediksi terdampak antara lain Situbondo, Bangkalan, Bondowoso, Jember, Kediri, Malang, Pacitan, Pamekasan, Pasuruan, Sampang, Sumenep, Tuban, Magetan, Bojonegoro, Lamongan, Madiun, Ponorogo, Sidoarjo, Tulungagung, Trenggalek, Lumajang, Probolinggo, Jombang, Gresik, Mojokerto, Ngawi, Blitar, serta kota-kota besar seperti Surabaya, Pasuruan, Batu, dan Probolinggo.

Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap dampak cuaca ekstrem, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang, serta berkurangnya jarak pandang.

“Masyarakat yang berada di wilayah dengan topografi curam, seperti pegunungan dan tebing, perlu lebih waspada terhadap potensi longsor,” tutur Taufiq. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES