Peristiwa Daerah Mozaik Ramadan 2025

Pekan Islami XVIII PT ACA Sukses, 12.531 Anak Yatim Disantuni

Selasa, 25 Maret 2025 - 21:56 | 13.65k
Komisaris PT ACA, Iwan Kurniawan bercita-cita tahun depan bisa menyantuni anak yatim se Malang Raya.(FOTO A: Widodo Irianto/ TIMES Indonesia)
Komisaris PT ACA, Iwan Kurniawan bercita-cita tahun depan bisa menyantuni anak yatim se Malang Raya.(FOTO A: Widodo Irianto/ TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Tuntas. Komisaris PT Anugerah1 Citra Abadi (PT ACA), Iwan Kurniawan telah membagikan santunan untuk 12.531 anak yatim yang tersebar di 33 Kecamatan se Kabupaten Malang lewat program Pekan Islami XVIII 2025, Selasa (25/3/2025) sore.

Kedepan, Iwan Kurniawan juga berusaha akan merangkul se Malang Raya. "Di kota sebenarnya sudah berjalan, tetapi hanya spot-spot,  tidak teratur. Mudah-mudahan di tahun depan saya bisa bekerjasama dengan Fatayat atau dengan ormas untuk menjalankan program santunan ini yang lebih tertata seperti di Kabupaten Malang yang sudah berjalan selama 18 tahun ini," kata Iwan Kurniawan.

Advertisement

Terbongkar pula bahwa ada tujuan mulia yang disampaikan oleh Iwan Kurniawan dengan pembagian mainan anak-anak berupa helikopter dan boneka putri peri yang bisa terbang dengan remote kontrol dan sentuhan telapak tangan.

"Setelah saya amati sekian lama, anak-anak, khususnya anak-anak kecil sekarang sudah terlalu dibelenggu dengan gadget atau gawai itu," kata Iwan Kurniawan kepada wartawan di sesi penutupan Pekan Islami XVIII PT ACA di Kepanjen sore tadi.

PT-ACA.jpgBeginilah yang dilakukan Iwan Kurniawan selalu menyatu dengan anak yatim usai menyantuni mereka. (FOTO B: Widodo Irianto/ TIMES Indonesia)

Dengan dibagikannya mainan helikopter dan putri peri itu, Iwan Kurniawan menginginkan setidaknya anak-anak itu dinamis. Bisa bermain dengan gerakan fisik.

"Saya ingin mereka tidak statis berkutat dengan hp.  Ini akan sangat mempengaruhi banyak hal, bukan hanya fisik tetapi juga mental," tandasnya.

Sebenarnya, lanjut dia, hadiah mainan anak-anak itu bukan sekedar mainan, tetapi untuk olahraga. "Jadi sifat utama dengan permainan ini adalah, agar anak-anak selalu bergerak. Tidak hanya main gadget saja," ujarnya.

Iwan Kurniawan juga mengatakan pelaksanaan Pekan Islami XVIII selama 13 hari ini berjalan sangat lancar.

Tahun depan, kata dia, sesuai banyak masukan yang ia terima dalam setiap dialog dengan pendamping, orang tua si anak yatim, Fatayat dan lainnya agar ada perhatian terhadap kaum dhuafa, Iwan Kurniawan juga membuka tangan lebar-lebar.

"InsyaAllah bila saya diberi kesehatan dan umur panjang, saya akan melakukannya," tegasnya.

Soal santunan menurutnya sudah maksimal, dan ia tidak pernah menolak setiap tahunnya untuk nilainya. "Percayalah, bahwa untuk hal-hal yang begini saya tidak menolak. Memuliakan anak yatim seluruh Malang Raya, insyaAllah saya masih sanggup," ujarnya lagi.

Di sisi lain, Iwan Kurniawan berharap anak-anak yatim ini rajin belajar. "Jangan terlalu bermain handphone. Karena selama 13 hari ini, saya melihat mereka sangat kurang dalam mata pelajarannya. Saya berharap pemerintah maupun pengusaha bersatu bagaimana caranya mencerdaskan anak bangsa, harapan masa depan kita semua ini," katanya.

Soal realityshow, di mana Iwan Kurniawan mengintip dompet-dompet ibu-ibu pendamping, dikatakan, bahwa tujuan momen itu untuk menunjukkan, bahwa peduli anak yatim itu bukan harus selalu dilakukan pengusaha, tetapi siapapun bisa melakukannya.

"Mudah-mudahan memori anak-anak itu merekam, bila mereka sudah besar dan berhasil dalam hidupnya, maka ia akan melakukan hal yang sama," kata dia.

Secara pribadi, Iwan Kurniawan yang konsisten selama 18 tahun selalu menyantuni belasan ribu anak yatim setiap tahunnya itu mengimbau kepada semuanya saja, bukan pengusaha saja. "Bahwa tidak ada salahnya untuk berbagi kepada anak yatim piatu. ," tandasnya.

Dampaknya, lanjut dia, sangat luar biasa. "Percayalah," tegasnya lagi.

Membongkar Dompet Untuk Beli Takjil

Dihari terakhir Pekan Islami XVIII PT ACA, Selasa sore tadi, Iwan Kurniawan masih sempat juga "membongkar" dompet ibu-ibu pendamping.

Seperti yang dilakukan tiga hari terakhir ini, Iwan Kurniawan kemudian mendorong keikhlasan mereka untuk membagikannya kepada anak-anak yatim.

PT-ACA-a.jpgIwan Kurniawan saat menyerahkan santunan kepada anak yatim di Kabupaten Malang. (FOTO C: Widodo Irianto/ TIMES Indonesia)

Dan ibu-ibu itupun setuju. Bahkan mereka menyatakan sangat ikhlas. Diantara mereka tadinya uang itu akan digunakan untuk membeli takjil keluarganya.

Tapi mereka dengan ikhlas membagikannya kepada anak-anak yatim itu. 

Ketika ditanya Iwan Kurniawan, apakah sungguh-sungguh ikhlas?,  mereka senada menjawab ikhlas.

"Bagaimana pertanggungjawaban terhadap keluarga di rumah yang tentu menunggu kedatangan takjilnya," kejar Iwan Kurniawan.

"Saya percaya rejeki pengganti dari Allah pasti akan datang, pak," jawab si ibu itu.

"Ya sudah kalau begitu panjenengan saya ganti ya," kata Iwan Kurniawan setelah Mendengar jawaban ibu yang tulus itu. Bahkan Iwan Kurniawan menggantinya dengan tiga kali lipat.

Di hari terakhir Pekan Islami XVIII PT ACA, Iwan Kurniawan menyantuni total 976 anak yatim masing-masing di Pakisaji (479 anak yatim) dan Kepanjen (497 anak yatim). (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES