Peristiwa Daerah

Lia Istifhama Apresiasi GP Ansor Surabaya: Teladan dalam Kaderisasi dan Komitmen Implementasi UU

Minggu, 06 April 2025 - 20:51 | 47.36k
Anggota Komite III DPD RI, Dr. Lia Istifhama, M.E.I. bersama pengurus  Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda (GP) Ansor Surabaya. (FOTO: Rudi Mulya/TIMES Indonesia)
Anggota Komite III DPD RI, Dr. Lia Istifhama, M.E.I. bersama pengurus Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda (GP) Ansor Surabaya. (FOTO: Rudi Mulya/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Anggota Komite III DPD RI, Dr. Lia Istifhama, M.E.I., mengapresiasi Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda (GP) Ansor Surabaya atas konsistensinya dalam membangun kaderisasi, memberdayakan potensi kader, serta mendorong kemandirian organisasi.

Ning Lia, sapaan akrab Dewan Perwakilan Daerah Provinsi Jawa Timur, ini mengungkapkan jika GP Ansor sebagai salah satu Banom Nahdlatul Ulama (NU) merupakan salah satu organisasi kepemudaan yang mampu menunjukkan jati dirinya sebagai ormas yang modern, progresif, dan berakar kuat pada nilai-nilai keagamaan dan kebangsaan.

Advertisement

"Selamat atas Kepengurusan baru PC GP Ansor Surabaya masa Khidmat 2025-2029. GP Ansor telah menunjukkan bagaimana sebuah organisasi kepemudaan dapat bergerak secara kolektif, sistematis, dan mandiri. Kaderisasinya berjalan, potensi kadernya diberdayakan, dan organisasi tetap tumbuh tanpa meninggalkan nilai-nilai perjuangan Ahlussunnah wal Jama’ah,” kata Ning Lia Istifhama kepada TIMES Indonesia saat ditemui disela-sela Kunjungan Daerah Pemilihan di Kota Surabaya, Minggu (6/4/2025).

Senator asal Jawa Timur yang juga dikenal aktif di berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan ini juga menekankan pentingnya peran GP Ansor dalam mengawal implementasi Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan serta Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan.

Menurutnya, regulasi tersebut tidak hanya menjadi payung hukum, namun juga arah moral bagi organisasi kepemudaan dalam menjalankan fungsinya sebagai agen perubahan sosial.

“Saya mengajak GP Ansor Surabaya untuk menjadi garda depan dalam pengawasan dan penjagaan implementasi dua undang-undang penting ini. Karena kader-kader muda seperti kalian adalah harapan bangsa untuk membentuk masyarakat madani yang seimbang antara spiritualitas, intelektualitas, dan solidaritas,” harapnya.

Sebagai aktivis perempuan Nahdlatul Ulama (NU) yang juga aktif di berbagai organisasi kepemudaan dan Badan Otonom (Banom) Perempuan NU, Ning Lia memaparkan jika peran strategis GP Ansor di tengah dinamika sosial masyarakat sangat dibutuhkan perannya. GP Ansor menurutnya, telah berhasil membentuk kader yang tidak hanya militan secara ideologis, tetapi juga adaptif dalam menjawab tantangan zaman.

"GP Ansor mampu menjadi motor penggerak kepemudaan yang adaptif terhadap perkembangan zaman, namun tetap berpegang teguh pada nilai-nilai kebangsaan. Ini sejalan dengan semangat yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009,” ujarnya.

Lebih lanjut, senator asal Jawa Timur tersebut menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan organisasi kemasyarakatan seperti GP Ansor dalam menciptakan ruang-ruang pemberdayaan bagi pemuda.

Ia menyebutkan, keberadaan GP Ansor yang memiliki struktur kaderisasi hingga tingkat akar rumput merupakan kekuatan strategis dalam menyebarluaskan nilai moderasi, toleransi, dan nasionalisme kepada kalangan muda.

“Keberhasilan organisasi seperti GP Ansor tidak hanya dilihat dari aktivitas seremonial semata, tetapi juga dari bagaimana mereka mampu menginternalisasi nilai-nilai Pancasila dan membangun kepemimpinan muda yang berintegritas,” tambahnya.

Dalam konteks Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan, Keponakan Gubernur Jawa Timur, Khififah Indar Parawansa ini menilai GP Ansor sebagai salah satu ormas yang konsisten menjalankan perannya sesuai prinsip legalitas dan etika berorganisasi.

Ia menyampaikan bahwa keberadaan ormas keagamaan yang konstruktif dan inklusif menjadi penyeimbang penting di tengah dinamika sosial yang makin kompleks.

“GP Ansor Surabaya terbukti menjadi contoh ormas yang tidak hanya patuh terhadap peraturan perundang-undangan, tetapi juga produktif dalam memberi kontribusi nyata bagi masyarakat, baik di bidang sosial, pendidikan, maupun penanggulangan isu-isu strategis seperti radikalisme dan intoleransi,” jelas Ning Lia.

Sementara, Ketua Pimpinan Cabang GP Ansor Surabaya Masa Khidmat 2025-2029, Achnaf Al Ashbahani FR, menyampaikan harapannya agar DPD RI dapat bersinergi dan berkolaborasi secara aktif dengan organisasi kepemudaan di daerah, khususnya GP Ansor.

“Kami berharap DPD RI, sebagai lembaga perwakilan daerah, dapat memberikan dukungan yang konkret dalam bentuk kolaborasi program, fasilitasi pelatihan, serta penguatan kapasitas kelembagaan agar GP Ansor dapat semakin maksimal dalam berkontribusi untuk masyarakat,” ujar Achnaf.

Achnaf juga menegaskan komitmen GP Ansor Surabaya untuk terus menghadirkan program-program pemberdayaan yang menyasar kelompok pemuda, baik melalui pelatihan kepemimpinan, kewirausahaan, pendidikan kebangsaan, hingga kerja-kerja sosial di masyarakat.

Lia Istifhama mengapresiasi komitmen tersebut dan menyatakan kesiapan DPD RI, khususnya Komite III yang membidangi urusan kepemudaan, untuk menjadi mitra strategis GP Ansor dalam memperkuat posisi pemuda sebagai pelaku utama pembangunan.

“Kami di DPD RI siap membuka ruang-ruang aspirasi dan kolaborasi, karena kekuatan daerah itu ada pada masyarakatnya. Dan saya yakin, GP Ansor adalah salah satu kekuatan sipil yang punya peran besar dalam menjaga harmoni, kemandirian, dan kemajuan daerah,” pungkas Ning Lia. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Hendarmono Al Sidarto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES