Peristiwa Daerah

Sejumlah Wisata Desa di Bondowoso Tak Lagi Beroperasi hingga Terbengkalai

Rabu, 09 April 2025 - 14:21 | 33.83k
Salah satu wisata desa di Bondowoso. Tamapak dua perbandingan foto saat masih berorientasi dan saat sudah tidak beroperasi. Namun wisata tersebut akan segera dibuka kembali (FOTO: Dokumen TIMES Indonesia dan tangkapan layar video viral)
Salah satu wisata desa di Bondowoso. Tamapak dua perbandingan foto saat masih berorientasi dan saat sudah tidak beroperasi. Namun wisata tersebut akan segera dibuka kembali (FOTO: Dokumen TIMES Indonesia dan tangkapan layar video viral)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Sejumlah destinasi wisata desa di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, sudah tidak lagi beroperasi. Bahkan beberapa diantaranya sudah terbengkalai. 

Misalnya wisata Rawa Indah Almour, di Desa Alas Sumur, Kecamatan Pujer. Sejumlah fasilitas di tempat tersebut rusak, bahkan beberapa spot dipenuhi rumput liar. 

Advertisement

Padahal wisata desa yang memanfaatkan rawa itu sempat menjadi tujuan wisatawan. Apalagi dengan berbagai fasilitas seperti perahu Bebek, hingga flying fox. Namun kini sudah terbengkalai karena tidak mampu bersaing dengan wisata yang lain. 

Desa wisata yang paling eksis selama ini adalah Tirta Agung, yang berlokasi di Desa Sukosari Kidul Kecamatan Sumberwringin.

Wisata desa ini dibangun sejak 2018 dan diresmikan 2019 lalu. Dalam perjalanannya, Tirta Agung menjadi primadona. Lokasinya diuntungkan berada di wilayah perlintasan menuju wisata Ijen. 

Wisata yang memanfaatkan waduk ini menawarkan kolam renang dengan air dari alam, cafe outdoor dengan pemandangan sawah, gazebo untuk nongkrong dengan pemandangan kolam ikan hias. 

Wisata desa ini mendapatkan bantuan pemerintah kabupaten, Pemprov hingga kementerian. Bahkan Tirta Agung menjadi salah satu wisata terbaik dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia. 

Namun sekitar 7 bulan Tirta Agung sudah tidak beroperasi. Bahkan salah seorang TikToker melalui akun pribadinya @mamaalo14, membagikan video kondisi Tirta Agung. 

Kondisi kolam renang kering dan keramiknya ada yang mengelupas. Kemudian kolam ikan juga sudah dipenuhi tumbuhan, ada gazebo rusak dan spot ngopi ‘Kala Senja’ juga tampak tertutup karena memang tak ada aktivitas. 

Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Tirta Agung, Fadil Susanto menjelaskan, Tirta Agung sudah sekitar 7 bulan tak beroperasi. 

Menurutnya, ada beberapa faktor sehingga Tirta Agung tidak beroperasi. Terutama karena bencana alam, terutama saat musim hujan. 

Penyebab awal memang karena bencana banjir sehingga beberapa fasilitas rusak. Setelah itu juga diterjang angin kencang yang menyebabkan gazebo dan kamar mandi roboh. 

"Ditambah lagi setelah Covid-19 tidak ada pengunjung, sepi," kata dia saat dikonfirmasi. 

Sehingga kata dia, sejumlah karyawan yang bekerja di Tirta Agung mencari kerja di luar. Namun pemerintah desa setempat kata dia, tetap berkomitmen untuk menghidupkan lagi wisata itu. 

Bahkan beberapa gazebo yang rusak khususnya yang berukuran kecil sudah mulai diperbaiki. "Awalnya itu bambu sekarang diganti kayu, dan sudah selesai," jelas dia.

Kemudian gazebo utama atau tempat rapat yang dulunya dari bambu sudah diganti permanen dan sudah selesai. Sehingga secepatnya bisa beroperasi kembali. 

"Awal itu memang karena bencana alam. Setelah itu kita tidak bisa perbaikan atau dicicil perbaikannya," jelas dia. 

Rencana akan dibuka kembali April 2025, namun masih menunggu perbaikan cafe termasuk spot Kala Senja. Namun pihaknya berupaya secepatnya akan dibuka kembali.

Menurutnya, Desa Wisata Tirta Agung membuka lapangan pekerjaan bagi warga sekitar. Bahkan sudah menyerap tenaga kerja sekitar 19 orang. 

"Termasuk bagian tiket, kebersihan, pelayan di cafe Kala Senja," jelas dia, Rabu (9/4/2025). 

Menurutnya, Tirta Agung sebenarnya sudah mendapatkan bantuan gazebo dari Dinas Pariwisata Bondowoso. 

Fadil Berharap, tetap ada intervensi pemerintah kabupaten agar bisa eksis kembali. Walapun sebenarnya kata dia, Tirta Agung ini tidak terlalu parah dibandingkan dengan wisata desa yang lain. Apalagi memang masih ada sedikit perhatian dan perawatan fasilitas di sana. 

"Kami memang ada rencana saat kembali dibuka, akan mengundang pak bupati," jelas dia. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES