Peristiwa Daerah

Operasi Ketupat Semeru, Jatim Peringkat Kedua Tujuan Mudik Lebaran

Rabu, 09 April 2025 - 17:32 | 24.86k
Ditlantas Polda Jatim gelar Analisis dan Evaluasi (Anev) Operasi Ketupat Semeru 2025, Rabu (9/4/2025). Tercatat kendaraan yang masuk di Wilayah Jatim mengalami peningkatan. (FOTO: Hamida Soetadji/TIMES Indonesia)
Ditlantas Polda Jatim gelar Analisis dan Evaluasi (Anev) Operasi Ketupat Semeru 2025, Rabu (9/4/2025). Tercatat kendaraan yang masuk di Wilayah Jatim mengalami peningkatan. (FOTO: Hamida Soetadji/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Foto 1 : Ditlantas Polda Jatim gelar Analisis dan Evaluasi (Anev) Operasi Ketupat Semeru 2025, Rabu (9/4/2025). Tercatat kendaraan yang masuk di Wilayah Jatim mengalami peningkatan. (Foto: Hamida Soetadji/TIMES Indonesia)

Foto 2 : jalur tol juga mengalami peningkatan,” kata Dirlantas Polda Jatim Kombes Pol Komarudin, saat gelar Anev di Polda Jatim, Rabu (9/4/2025). (Foto: Hamida Soetadji/TIMES Indonesia)

Advertisement

Ditlantas-Polda-Jatim-gelar-Analisis-dan-Evaluasi-2.jpg

Ditlantas Polda Jatim menyatakan Operasi Ketupat Semeru 2025 berakhir kemarin, Selasa (8/4/2025) pukul 00.00 WIB. 

Operasi yang berlangsung selama 16 hari ini dinyatakan kondusif dan aman, penuruan terjadi gangguan Kamtibmas selama operasi berlangsung. 

Pernyataan ini disampaikan saat Ditlantas Polda Jatim menggelar Analisa dan Evakuasi (Anev) selama pelaksanaan Operasi Ketupat 2025. 

Sejak diberlakukan Operasi Ketupat Semeru 2025 yang dimulai pada 24 Maret sampai 9 April 2025, arus lalu lintas mengalami peningkatan kendaraan yang masuk di Wilayah Jatim dan penurunan kejadian laka lantas. 

Kemudian dijelaskan bahwa Jawa Timur menduduki peringkat kedua tertinggi dengan daerah asal dan daerah tujuan dari pemudik setelah Jateng.

Sementara untuk mobilitas kendaraan ataupun aktivitas pemudik yang masuk ke Jatim, berdasarkan traffic counting melalui jalur arteri terjadi peningkatan sampai 50 persen.

“Di Wilayah Jawa Timur terjadi penambahan kendaraan yang masuk dari Jawa Tengah, terjadi peningkatan hingga 43%. Sementara yang masuk dari jalur arteri terjadi peningkatan 50%, Jatim menduduki peringkat kedua setelah Jateng, sehingga  terjadi peningkatan yang signifikan, jalur tol juga mengalami peningkatan,” kata Dirlantas Polda Jatim Kombes Pol Komarudin, saat gelar Anev di Polda Jatim, Rabu (9/4/2025). 

Jalur arteri Ngawi juga mengalami peningkatan yang signifikan hingga 80%, sedangkan keluar dari Jatim melalui jalur arteri  mengalami peningkatan 33%. 

“Tercatat mobilitas kendaraan dari jalur arteri yang masuk ke Jatim dari Jateng meningkat 43 persen, yang keluar dari Jatim melalui jalur arteri peningkatan 33 persen, termasuk jalur tengah jalur arteri Ngawi peningkatan 80 persen ada pergerakan 159.325 kendaraan,“ terang dia.

Sementara jalur tol baik yang masuk dan keluar di Jatim. Tercatat kendaraan yang masuk ada peningkatan 18 persen, tercatat 105.049 kendaraan dibandingkan tahun lalu 89 ribu. Kemudian yang keluar ada peningkatan 14 persen, yakni 105.224 dibanding tahun lalu 92.313.

“Secara umum pergerakan jalur tol mulai tol Ngawi, Malang dan Probolinggo ada peningkatan 7 persen dibanding tahun lalu, 2.543.164 pergerakan dibanding tahun lalu yang tercatat 2.300.000 lebih kendaraan,“ ucap dia.

Adanya peningkatan aktifitas kendaraan Ditlantas Polda Jatim memetakan berbagai potensi hambatan, di antaranya pelanggaran yang tercatat melalui pelanggaran melalui E-TLE menurun 15 persen, sebanyak 12.011 pelanggar dibanding tahun lalu ada 14 ribu.
Kombes Pol Komarudin mengatakan, berdasarkan catatan ada beberapa kejadian dan gangguan yang terjadi di wilayah hukum polda jatim. Selama kurun waktu pelaksanaan operasi selama 16 hari tercatat jenis gangguan Kamtibmas sebanyak 1.835 kasus.

“Kejahatan konvensional turun 21,79 persen tercatat 1.486 kasus dibanding tahun lalu 1.900 kasus. Sedangkan untuk bencana tetap, tahun lalu ada 6 kejadian dan tahun ini juga ada 6 kejadian,“ ujar perwira menengah melati tiga ini. 

Pelanggaran melawan arus masih tertinggi, teguran dan imbauan berkali-kali disampaikan petugas kepada pengguna jalan.  Yang paling banyak mendapat penindakan hukum yakni pelanggaran melawan arus dan juga menggunakan knalpot tidak sesuai dengan speak.

“Untuk teguran meningkat sebanyak 42 persen, dimana pada operasi kemanusiaan ini kami perbanyak teguran mengimbau para pengguna jalan kecuali pelanggaran yang berpotensi terhadap kecelakaan,“ ungkapnya. 

Setelah ditutup operasi pada tadi (8/4/2025) malam, kecelakaan lalu lintas selama pelaksanaan operasi tercatat 514 kasus kecelakaan menurun 32 persen dibanding dengan tahun lalu ada 758 kasus kecelakaan. 

Sementara tingkat fatalitas atau korban meninggal dunia turun 78 persen dimana ada 10 korban meninggal dunia selama pelaksanaan operasi dibanding tahun lalu tercatat 45 orang meninggal dunia, luka berat turun 2 persen tercatat 44 luka berat dibanding tahun lalu ada 45 orang dan luka ringan menurun 27 persen. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES