Peristiwa Daerah

Paus Sperma Sepanjang 11 Meter Terdampar di Pantai Amtasi NTT

Jumat, 11 April 2025 - 09:29 | 23.17k
Proses evakuasi paus sperma mati terdampar di perairan Pantai Amtasi, Desa Nonatbatan, Kecamatan Biboki Anleu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur. (FOTO: BKKPN)
Proses evakuasi paus sperma mati terdampar di perairan Pantai Amtasi, Desa Nonatbatan, Kecamatan Biboki Anleu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur. (FOTO: BKKPN)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, KUPANG – Seekor mamalia Paus Sperma (Physeter macrocephalus) ditemukan mati terdampar di Pantai Amtasi, Desa Nonatbatan, Kecamatan Biboki Anleu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Kepala BKKPN (Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional) Kupang Imam Fauzi menjelaskan, bahwa mamalia laut tersebut pertama kali ditemukan oleh nelayan pada Sabtu, 5 April 2025 di perairan sekitar Tanjung Selowae, Desa Motadik.

Advertisement

Bangkai paus kemudian terbawa arus dan terdampar di Pantai Amtasi pada Selasa, 8 April 2025 pukul 15.00 WITA.

"Informasi terdamparnya paus itu, diteruskan oleh Kepala Dusun Maubesi kepada BKKPN Kupang pada Rabu, 9 April 2025," ucap Imam Fauzi kepada ANTARA. Jumat (11/4/2025).

Berdasarkan hasil identifikasi, jenis kelamin paus sulit untuk ditentukan karena kondisi bangkai telah mengalami pembusukan tingkat lanjut atau kode 4.

Panjang tubuh paus itu mencapai 11 meter dan lebar 2,5 meter. Lokasi terdampar tercatat pada koordinat -9.03376, 124.76463.

“Tim menghadapi sejumlah kendala di lapangan, antara lain lokasi yang sulit dijangkau serta akses jalan yang sempit dan berlumpur. Hal ini menghambat upaya penguburan menggunakan alat berat,” ujar dia.

Sebelum proses pemusnahan, tim terlebih dahulu mengambil sampel jaringan untuk analisis lebih lanjut, termasuk uji DNA.

Rencana awal penguburan bangkai gagal karena medan yang berat dan ukuran paus yang besar. Metode penanganan diubah menjadi pembakaran.

Selain melakukan penanganan, tim KKP juga menyosialisasikan pentingnya perlindungan terhadap mamalia laut yang dilindungi dan prosedur penanganan yang sesuai apabila ditemukan kasus serupa di kemudian hari.

Imam menambahkan bahwa wilayah perairan di sekitar Pulau Timor, termasuk Kabupaten Timor Tengah Utara, merupakan salah satu habitat penting bagi berbagai jenis mamalia laut, termasuk paus sperma.

“Wilayah ini merupakan jalur migrasi dan habitat bagi spesies-spesies mamalia laut yang dilindungi, seperti paus sperma," ujarnya.

Oleh karena itu, keterlibatan aktif masyarakat pesisir sangat penting dalam upaya perlindungan dan respons cepat terhadap kejadian seperti yang sudah terjadi itu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES