Peristiwa Daerah

Nekat Berenang di Pantai Klayar, Dua Pelajar Boyolali Tewas Terseret Ombak

Sabtu, 12 April 2025 - 13:41 | 46.76k
Papan larangan berenang karena bahaya di Palung Pantai Klayar Pacitan sudah lama terpasang.  (Foto: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)
Papan larangan berenang karena bahaya di Palung Pantai Klayar Pacitan sudah lama terpasang. (Foto: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PACITAN – Dua pelajar asal Boyolali, Jawa Tengah, tewas terseret ombak saat berenang di kawasan Pantai Klayar, Desa Sendang, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, Sabtu (12/4/2025).

Korban diketahui bernama Irvan Arrosyidin (17) dan Ahmad Yudhianto (18). Keduanya datang bersama sejumlah temannya untuk berkemah di kawasan pantai.

Advertisement

Peristiwa nahas itu terjadi sekitar pukul 08.30 WIB. Padahal, lokasi tersebut sudah dipasangi papan larangan berenang karena rawan kecelakaan laut.

Kepala Kawasan Pantai Klayar, Eko Rias, membenarkan kejadian tersebut. Ia mengatakan, para korban sudah berada di pantai sejak Jumat (11/4/2025) sore.

“Mereka datang bersama rombongan, total ada lima orang. Mereka mendirikan tenda dan bermalam di tepi pantai,” ujar Eko saat dikonfirmasi.

Keesokan paginya, dua orang korban bersama satu temannya bernama Fahrian Putra (16), pelajar asal Klaten, nekat bermain di tepi pantai. Tak lama berselang, ombak besar datang dari arah belakang dan menyeret dua korban ke tengah laut.

Fahrian yang ikut terseret berhasil menyelamatkan diri. Sedangkan Irvan dan Ahmad ditemukan dalam kondisi sudah meninggal dunia sekitar satu jam kemudian.

“Saya juga sempat terbawa arus. Tapi saya bisa berenang dan berusaha kembali ke tepi pantai,” kata Fahrian kepada petugas.

Sementara dua rekan lain korban, yaitu Octa Fajri Herlambang dan satu teman lain, memilih duduk di tepi pantai dan tidak ikut mandi.

Wakapolres Pacitan, Kompol Pujiyono, menegaskan bahwa pihaknya telah memasang papan peringatan larangan berenang di sejumlah titik di kawasan Pantai Klayar.

"Area palung di Pantai Klayar memang sudah diberi papan larangan berenang. Itu sudah sejak lama karena memang sangat berbahaya," ujar Pujiyono.

Ia menyayangkan masih banyak pengunjung yang mengabaikan imbauan petugas dan larangan yang telah dipasang.

“Menjelang libur Lebaran kemarin juga sudah kami lakukan sosialisasi secara masif langsung di lokasi,” tambahnya.

Petugas gabungan dari Polsek Donorojo, Bhabinkamtibmas, dan Babinsa langsung menuju lokasi begitu menerima laporan. Kedua korban dievakuasi dan dibawa ke Puskesmas Kalak untuk dilakukan visum et repertum (VER).

Kapolsek Donorojo, AKP Gatot Sukarjo, meminta wisatawan untuk lebih waspada saat berkunjung ke pantai, terutama jika datang untuk berkemah atau bermain air.

“Larangan itu bukan formalitas. Sudah banyak kejadian serupa sebelumnya. Kami imbau pengunjung menaati peringatan,” ucapnya.

Kejadian ini menjadi peringatan keras bagi wisatawan yang masih mengabaikan keselamatan saat menikmati wisata pantai.

Pantai Klayar memang dikenal memiliki ombak besar dan arus bawah laut yang kuat, sehingga sangat berbahaya jika digunakan untuk berenang.

Sesaat setelah kejadian, korban dapat dievakuasi, namun nyawa kedua pelajar tersebut tak terselamatkan. Sedangkan satu lainnya masih bisa ditolong. 

Selanjutnya, korban yang selamat dibawa ke Puskesmas Kalak untuk mndapatkan pertolongan medis. Sementara itu, korban meninggal juga telah dilakukan visum et repertum. 

Sampai berita ini diturunkan, jenazah kedua korban terseret ombak Pantai Klayar Pacitan setelah dikoordinasikan sudah dipulangkan ke keluarga di Boyolali untuk dimakamkan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES