Peristiwa Daerah

Polwan Ngajar di Tasikmalaya Diapresiasi PGM, Berpotensi Jadi Model Nasional

Sabtu, 12 April 2025 - 18:25 | 31.39k
Ketua PGM Kota Tasikmalaya Asep Rizal dan Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP M. Faruk Rozi saat menandatangani naskah kerja sama Polwan Mengajar di Madrasah di Kampus IAIT,  Sabtu (12/4/2025) (FOTO: Harniwan Obech/TIMES Indonesia)
Ketua PGM Kota Tasikmalaya Asep Rizal dan Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP M. Faruk Rozi saat menandatangani naskah kerja sama Polwan Mengajar di Madrasah di Kampus IAIT, Sabtu (12/4/2025) (FOTO: Harniwan Obech/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, TASIKMALAYA – Sebagai kota yang dikenal dengan julukan “Kota Santri,” Tasikmalaya kembali menunjukkan komitmennya dalam memadukan nilai-nilai keagamaan dengan wawasan kebangsaan dan kedisiplinan sosial. Kali ini, sebuah program edukatif dan inspiratif diluncurkan oleh Polres Tasikmalaya Kota melalui inisiatif bertajuk “Polwan Ngajar di Madrasah.” Program ini disambut dan diapresiasi oleh Persatuan Guru Madrasah (PGM) Kota Tasikmalaya.

Peluncuran program tersebut berlangsung di Kampus Institut Agama Islam Tasikmalaya (IAIT) pada Sabtu (12/4/2025) dalam rangkaian acara Halal Bihalal Guru Madrasah. 

Advertisement

Dalam sambutannya, Ketua PGM Kota Tasikmalaya Asep Rizal menyatakan rasa syukur dan apresiasinya atas itikad baik dari jajaran Polres Tasikmalaya Kota yang telah menerjunkan belasan anggota Polwan untuk menjadi bagian dari proses pendidikan santri di madrasah-madrasah. Ia menilai bahwa langkah ini merupakan inovasi luar biasa dalam dunia pendidikan keagamaan.

Guru-2.jpgKapolres Tasikmalaya Kota AKBP M. Faruk Rozi bersama para Polwan saat menyampaikan sambutan pada peluncuran  Polwan Mengajar di Madrasah di Kampus IAIT, Sabtu (12/4/2025) (FOTO: Harniwan Obech/TIMES Indonesia)

“Ini mungkin bisa jadi percontohan di tingkat nasional, di mana Polres menggandeng PGM dan Kemenag dalam menggulirkan program yang sangat positif. Ini bukan hanya soal transfer ilmu, tapi juga pembentukan karakter,” ujar Asep.

Ia menambahkan bahwa program ini sangat penting sebagai stimulan dan tambahan ilmu pengetahuan bagi para santri di luar materi keagamaan, khususnya dalam bidang kedisiplinan, wawasan kebangsaan, dan tata tertib sosial.

Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP M. Faruk Rozi dalam sambutannya menegaskan bahwa pihaknya sangat memahami peran strategis guru madrasah dalam membentuk karakter generasi muda bangsa.

“Dedikasi dan kontribusi guru madrasah sangat besar. Karena itu kami dari Polres tergerak untuk bersinergi, memberikan dukungan lewat edukasi kepada para santri dalam hal kedisiplinan, etika, kamtibmas, hingga wawasan kebangsaan dan cinta tanah air,” katanya.

Kapolres menjelaskan bahwa seluruh Polwan dari Polres Tasikmalaya Kota akan dilibatkan dalam program ini. Mereka akan disebar ke madrasah-madrasah di seluruh wilayah Kota Tasikmalaya dengan target mampu menjangkau lebih dari 400 madrasah yang tersebar di kota ini.

"Modul pembelajarannya saat ini sedang dimatangkan agar saat tahun ajaran baru sudah bisa langsung diterapkan. Harapannya, santri-santri kita akan lebih terarah dan terhindar dari pengaruh negatif, seperti pergaulan bebas, kenakalan remaja, dan paham-paham radikal,” tambahnya.

Program “Polwan Ngajar di Madrasah” bukan hanya menghadirkan pendekatan baru dalam sistem pendidikan karakter di madrasah, tapi juga menunjukkan sinergitas antar institusi negara yang berjalan baik di daerah. 

Inisiatif yang melibatkan Polres Tasikmalaya Kota, Kemenag, dan PGM Kota Tasikmalaya ini dinilai sebagai bentuk kolaborasi yang patut dicontoh di daerah lain.

Bahkan, menurut Asep Rizal, ke depan pihaknya berharap bisa mengembangkan kelas outing yang membawa santri untuk belajar langsung ke kantor kepolisian seperti Satlantas, melihat proses pembuatan SIM, dan memahami langsung tugas-tugas kepolisian dari dekat.

Selain madrasah, Kapolres M. Faruk Rozi juga membuka kemungkinan program serupa akan dikembangkan di sekolah-sekolah di bawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbudristek), demi menjangkau lebih luas kalangan pelajar di Kota Tasikmalaya.

Dalam konteks yang lebih luas, inisiatif ini diharapkan mampu menjadi sarana peningkatan kualitas sumber daya manusia di Kota Tasikmalaya, khususnya dari aspek nilai-nilai nasionalisme, kedisiplinan, dan etika sosial.

 Kehadiran Polwan di madrasah tidak hanya berfungsi sebagai pengajar, tapi juga sebagai role model yang bisa menginspirasi santri untuk memiliki cita-cita besar dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan.

Sementara itu Kepala Kemenag Kota Tasikmalaya Agus Buhori menyambut baik program tersebut dan menyatakan komitmennya untuk terus mendukung segala bentuk program kolaboratif yang dapat memberikan manfaat bagi madrasah dan peserta didik. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Hendarmono Al Sidarto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES