Peristiwa Daerah

DPRD Bondowoso Soroti Wisata Desa Terbengkalai dan Fasilitas Mangkrak

Senin, 14 April 2025 - 14:21 | 25.20k
Anggota Komisi IV DPRD Bondowoso, A Mansur (kanan) meminta DPMD memberikan dorongan agar wisata desa kembali bangkit (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)
Anggota Komisi IV DPRD Bondowoso, A Mansur (kanan) meminta DPMD memberikan dorongan agar wisata desa kembali bangkit (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Sejumlah wisata desa di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, sudah tak beroperasi, bahkan fasilitasnya terbengkalai karena sudah lama tak beroperasi. 

Salah satu Desa Wisata yang sudah lama tak beroperasi adalah Rawa Indah Almour (Alas Sumur). Wisata ini dulunya viral dan banyak pengunjung. Kini sudah dipenuhi rumput liar karena tidak terawat. 

Advertisement

Bahkan beberapa fasilitas wisata desa yang berlokasi di Desa Alas Sumur Kecamatan Pujer ini berkarat dan rusak. 

Wisata Desa lainnya yang sudah tak beroperasi dan tak terawat adalah Tirta Agung, di Desa Sukosari Kidul Kecamatan Sumber Wringin. 

Fasilitas kolam renang seperti keramik mulai mengelupas, beberapa gazebo rusak dan beberapa fasilitas lainnya juga rusak. Wisata ini mulai tak beroperasi sejak dilanda bencana banjir dan puting beliung. 

Hasil wawancara TIMES Indonesia beberapa waktu lalu, Ketua Pokdarwis Tirta Agung, Fadil mengaku sudah mulai berbenah dan melakukan perbaikan. Bahkan direncanakan wisata tersebut segera beroperasi. 

Selain Almour dan Tirta Agung, wisata desa Bukit Luwih di Kecamatan Tapen juga sepi pengunjung. Beberapa wisata desa lainnya juga banyak yang sudah tak beroperasi. 

Wisata desa yang terbengkalai tersebut juga menjadi sorotan Komisi IV DPRD Kabupaten Bondowoso. Apalagi wisata desa tersebut dibangun dari anggaran pemerintah, baik melalui DD, bantuan kabupaten, provinsi hingga anggaran dari kementerian. 

Anggota Komisi IV DPRD Bondowoso, A Mansur menjelaskan, Komisi IV sudah melakukan kunjungan ke Wisata Desa Rawa Indah Almour Desa Alas Sumur Kecamatan Pujer beberapa waktu lalu. 

Menurutnya, kondisinya sudah sangat memprihatinkan. Bahkan sejumlah fasilitas banyak yang rusak. 

Bahkan terdapat homestay bantuan dari pemerintah pusat juga sudah tidak dimanfaatkan. Akibatnya bangunan tersebut tak terawat. 

“Kondisinya sangat tidak terawat, karena memang tidak beroperasi. Kalau orang ke sana pasti kembali,” jelas dia saat dikonfirmasi, Senin (14/4/2025). 

Dia mengaku mendapatkan informasi, bahwa Wisata Desa Almour tersebut tak beroperasi sejak pergantian kepala desa yang baru. “Itu kan dibangun di masa kepala desa lama,” terang dia. 

Politisi PKB ini juga sempat mempertanyakan, apakah ada ego politik? Pihak desa menegaskan, wisata desa itu terbengkalai karena memang tidak ada pengunjung. 

“Katanya juga karena rawa tersebut diyakini angker. Serta disebabkan karena tidak mampu bersaing dengan wisata yang lain. Kemudian alasan ikannya banyak yang mencuri,” jelas dia. 

Jika terus-tetusan dibiarkan begitu. Maka fasilitas wisata yang nilainya ratusan juta hingga miliaran rupiah itu akan sia-sia. “Lama-lama juga akan rusak dan tidak bisa dimanfaatkan lagi,” sesalnya.

Dia berharap, pemerintah desa setempat memiliki langkah yang inovatif untuk memanfaatkan dan menghidupkan kembali wisata tersebut. 

“Harapan saya mengembalikan posisi wisata sebagai dulu dilakukan. Jangan hanya di awal viral, tapi kemudian kendor,” ucap Mansur. 

Dia menilai, pengelola wisata tersebut tidak memiliki mindset untuk mengembangkan. Sehingga dibiarkan begitu saja dan kalah dengan wisata-wisata yang dikelola swasta. 

Dia berharap kepada DPMD (Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa) Bondowoso memberi dorongan kepada desa jangan hanya sekadar melaksanakan kegiatan yang sifatnya sementara. 

Tetapi DPMD harus memberi arahan agar desa bisa memanfaatkan potensi dan fasilitas yang ada. “Memaksimalkan fasilitas semanfaat mungkin, itu penting daripada membangun baru,” tegas dia. 

Sementara Plt Kepala DPMD Bondowoso, Aris Agung Sungkowo tidak memberikan tanggapan saat dimintai keterangan mengenai wisata desa yang terbengkalai. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES