DPRD Lamongan Desak Agar JLU Segera Digunakan

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Jalan Lingkar Utara (JLU) yang digadang-gadang menjadi solusi kemacetan di jalur Pantura Kabupaten Lamongan justru tak kunjung dioperasikan meski pembangunan disebut selesai sejak Februari lalu.
Ketua DPRD Lamongan, Mukhammad Freddy Wahyudi, bahkan mengaku heran atas kondisi tersebut. Menurutnya, janji pengoperasian saat Hari Raya Idul Fitri tidak terbukti. Faktanya, jalan malah ditutup kembali.
Advertisement
“Harapannya saya kemarin Hari Raya Idul Fitri sudah digunakan. Tapi kok ditutup lagi,” ucap Freddy saat dikonfirmasi, Senin (14/4/2025).
Jalan sepanjang 7,15 km yang menghubungkan Desa Rejosari Kecamatan Deket hingga Desa Plosowahyu, Kecamatan Lamongan itu sedianya bisa mengurai kemacetan di Jl. Surabaya-Babat dan Jl. Jaksa Agung Suprapto.
Namun kenyataannya, kemacetan masih menjadi pemandangan sehari-hari. “Banyak aduan masyarakat. Jalan sudah selesai, tapi belum dibuka. Sementara korban terus berjatuhan. Ini jadi persoalan serius,” ujarnya.
Ketua DPRD dari Fraksi PKB itu menyebut proyek JLU memang wewenang Pemerintah Pusat, namun pihaknya tak bisa tinggal diam. Terlebih, para korban kecelakaan adalah warga Lamongan sendiri.
“Meskipun bukan kewenangan daerah, tapi ini di wilayah kita. Kalau ada korban, tetap jadi tanggung jawab kita,” katanya.
Freddy menegaskan akan memanggil Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Lamongan dan berencana melakukan inspeksi langsung bersama Komisi C DPRD Kabupaten Lamongan untuk memastikan apa yang sebenarnya menghambat pengoperasian JLU.
“Saya akan panggil Komisi C dan kita akan turun langsung ke lokasi,” tutur Freddy.
Sementara itu, Plt Kepala Dishub Lamongan, Dianto Hari Wibowo, menyebut pengoperasian jalan tersebut masih menunggu pemasangan alat pemberi isyarat lalu lintas (APIL) dan uji kelayakan dari Balai Besar Jalan Nasional (BBJN).
“Kami masih menunggu proses pengajuan ke Pemerintah Pusat. Ini demi keselamatan pengguna jalan,” kata Dianto.
Ia juga mengaku telah berkoordinasi dengan Polres Lamongan untuk mengatur arus lalu lintas di Pantura yang masih macet, terutama saat musim hujan dan jam-jam sibuk.
“Kami akan mengatur arus lalu lintas secara perlahan agar tidak menambah kemacetan. Ini adalah langkah yang kami ambil untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan masyarakat,” ucap Dianto. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |