Sepekan ke Depan, Kota Probolinggo Dilanda Cuaca Ekstrem, Ini Imbauan BPBD

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Cuaca ekstrem diprakirakan masih akan melanda Kota Probolinggo selama sepekan ke depan. Berdasarkan rilis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda, kondisi cuaca cenderung berawan hingga hujan dengan suhu berkisar antara 24–31 derajat Celsius.
Situasi ini dinilai berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti hujan lebat, banjir, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, bahkan hujan es di sejumlah titik wilayah Kota Probolinggo.
Advertisement
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Probolinggo, Sugito, membenarkan wilayahnya saat ini memasuki akhir musim penghujan. Meski demikian, potensi hujan masih tetap ada.
“Memang saat ini Kota Probolinggo masuk di akhir musim penghujan, tapi potensi hujan masih ada, dari intensitas rendah hingga sedang dengan waktu yang singkat,” kata Sugito, Senin (14/4)/2025.
Ia menyebut, Kota Probolinggo mulai memasuki masa pancaroba di akhir April ini, dan diprakirakan memasuki musim kemarau pada Mei 2025.
“Diprakirakan untuk musim panas dimulai bulan Mei, dan itu berlangsung agak lama,” ujarnya.
Imbauan BPBD: Waspadai Banjir, Jaga Lingkungan
Dengan kondisi cuaca yang tak menentu, Sugito mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap perubahan cuaca yang terjadi.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan, terutama saluran air dan penanganan sampah, guna mencegah banjir saat hujan turun.
Selain itu, warga diminta tidak membakar sampah, karena suhu panas yang disertai angin berkecepatan rata-rata 10 km/jam berpotensi memicu kebakaran.
Waspadai Penyakit Musiman di Masa Pancaroba
Sugito juga mengingatkan warga agar menjaga kesehatan selama masa peralihan musim, mengingat potensi munculnya berbagai penyakit musiman.
Selain itu, ia mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga pola hidup bersih dan sehat (PHBS), mengingat pada masa pancaroba risiko penyakit seperti ISPA, diare, dan demam berdarah cenderung meningkat. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Sholihin Nur |