Banyuwangi Darurat Medsos, Ketua PWI Ajak Masyarakat Melek Medsos

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Banyuwangi, Budi Wiriyanto, menyampaikan keprihatinannya mengenai derasnya arus informasi di media sosial yang menyebarkan informasi belum jelas kebenarannya. Maka dari itu, masyarakat perlu lebih bijak dan tidak mudah mempercayai segala informasi yang beredar di platform tersebut.
"Kalau dari kacamata media, masyarakat itu harus bijak. Jangan terlalu cepat percaya dengan informasi di media sosial, karena informasi yang beredar itu belum tentu bisa dipertanggungjawabkan," ujar Budi Wiriyanto atau yang akrab disapa Budi.
Advertisement
Dia menjelaskan bahwa media sosial berbeda dengan produk jurnalistik yang memiliki proses verifikasi dan redaksi yang ketat. Informasi di media sosial seringkali hanya berupa salinan tanpa validasi data dan sumber yang jelas.
"Imbauan buat masyarakat bahwa media sosial itu tidak bisa dijadikan rujukan untuk mencari sebuah kebenaran informasi. Di media sosial itu tidak ada saringan, tidak ada redaksi yang mengolah informasi dan sumbernya pun kadang tidak bisa dipertanggungjawabkan," jelasnya.
Budi menekankan pentingnya menyaring informasi sebelum diunggah ke media sosial. Perbedaan mendasar antara media sosial dan media massa terletak pada regulasi yang menaunginya. Media sosial diatur oleh Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), sementara media massa memiliki Undang-Undang Pers yang lebih spesifik.
Menanggapi pertanyaan mengenai kondisi ‘darurat medsos’ di Banyuwangi, Budi menyatakan bahwa fenomena ini tidak hanya terjadi di Banyuwangi, melainkan juga menjadi isu nasional di era digitalisasi saat ini. Ledakan informasi yang mudah diakses melalui internet menuntut kewaspadaan ekstra dari masyarakat sebagai konsumen informasi.
"Ini memang era information explosion. Mau tidak mau, masyarakat sebagai pengguna informasi jangan mudah mempercayai apa yang muncul di media sosial. Harus menggunakan check and recheck, benar atau tidak," ungkapnya.
Budi menyarankan masyarakat untuk mencari informasi yang valid melalui media-media yang kredibel. Ciri-ciri media kredibel antara lain berbadan hukum yang jelas, memiliki wartawan yang kompeten dan tersertifikasi oleh Dewan Pers, memiliki susunan redaksi yang jelas, serta alamat kantor yang pasti.
"Media kredibel itu adalah media yang sudah berbadan hukum, memiliki kompetensi sesuai amanat undang-undang dan ada susunan redaksi yang jelas, itu salah satu rujukan kalau ingin mencari sumber informasi atau berita yang valid dan bisa dipertanggungjawabkan," imbuhnya.
Budi juga mengajak rekan-rekan media untuk terus menjunjung tinggi profesionalisme dengan menyajikan berita yang valid, terverifikasi dan dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat.
“Mari kita junjung tinggi profesionalisme pers dalam menyajikan berita kepada publik,” kata Ketua PWI Banyuwangi, Budi Wiriyanto. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Sholihin Nur |