Aktivis Psikologi Ini Bongkar Penyebab Remaja Susah Dapat Kerja

TIMESINDONESIA, SLEMAN – Di tengah potensi besar generasi muda, ancaman pengangguran terus menghantui. Namun menurut Joni Prasetyo, seorang aktivis muda sekaligus lulusan psikologi, masalah utama susah dapat kerja bukan sekadar kurangnya lapangan kerja, melainkan mindset dan kurangnya keterampilan hidup.
Hal itu ia ungkapkan dalam kegiatan pembinaan remaja dan pemuda yang tergabung dalam Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) Kapanewon Ngemplak, Sleman, Selasa (15/4/2026). Bertempat di Pendopo Kapanewon, forum tersebut menjadi ajang edukasi sekaligus refleksi keras bagi generasi muda.
Advertisement
Menurut Joni, bekal akademik memang penting, tapi tidak lagi cukup untuk bersaing di dunia nyata yang penuh tekanan dan persaingan.
“Remaja kita butuh lebih dari sekadar nilai rapor. Mereka harus punya kemampuan komunikasi, kontrol emosi, berpikir kritis, dan terutama skill bertahan dalam tekanan,” ujar Joni dengan lantang.
Dalam kesempatan itu, Joni juga mengkritisi fenomena banyaknya pemuda yang malu bekerja dengan gaji UMR, meski belum punya pengalaman kerja yang cukup.
“Ironis. Di satu sisi pengangguran tinggi, tapi banyak yang gengsi kerja di level awal. Ini soal mental. Semua orang sukses pernah memulai dari bawah,” ujarnya tegas.
Joni menekankan bahwa kemauan untuk memulai dari nol adalah kunci membentuk mental baja, yang sangat dibutuhkan di era persaingan bebas saat ini.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program pembinaan rutin yang diinisiasi oleh Kapanewon Ngemplak untuk menciptakan remaja yang tangguh, mandiri, dan siap terjun ke dunia kerja.
Dengan pelatihan mindset dan life skills secara langsung dari praktisi, diharapkan para remaja tidak hanya jadi penonton di tengah perubahan zaman, tetapi menjadi pelaku yang siap bersaing dan menang. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |