Peristiwa Daerah

PMII Banjar Desak Pemerintah Putuskan Kontrak dengan Kamisama: Ruginya Berlapis

Jumat, 18 April 2025 - 15:30 | 20.14k
Polemik TPS Kamisama ditanggapi PMII Kota Banjar. (Foto: Susi/Times Indonesia)
Polemik TPS Kamisama ditanggapi PMII Kota Banjar. (Foto: Susi/Times Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANJAR – Wali Kota Banjar, Ir H Sudarsono batal memberikan klarifikasi terkait penyelesaian TPS Kamisama yang masih menyisakan polemik.

"Saya sudah instruksikan kepasa Kadis LH untuk persoalan tersebut," cetusnya kepada TIMES Indonesia melalui pesan WhatsApp, Jumat (18/4/2025).
Sebelumnya, Wali Kota menegaskan akan memanggil Dinas LH dan Kamisama untuk menyelesaikan riak pelayanan yang diprotes warga.

Advertisement

Sayangnya, saat di komfirmasi Wali Kota justru melimpahkan persoalan tersebut ke Dinas LH.

"Kalau Dinas LH tidak dapat mengatasi baru saya turun tangan," imbuhnya.

Menyikapi persoalan Kamisama yang berlarut-larut, ditanggapi aktivis PMII Kota Banjar. Muhamad Abdul Wahid selaku Ketua PMII mengecam keras terhadap polemik penanganan sampah tersebut.

"Publik servis dari pengelola sangat buruk, dan tidak profesional," ujarnya.

Menurutnya, hal tersebut sangat merugikan masyarakat dan berdampak buruk terhadap aspek kebersihan maupun kesehatan warga.

"Kami menilai pihak pengelola lebih berorientasi terhadap profit semata, namun mengenyampingkan layanan yang baik untuk warga," tuding Abdul Wahid.

Ia meminta wali kota berani bertindak tegas dan segera melakukan evaluasi atas buruknya pelayanan Kamisama termasuk mandegnya pembayaran retribusi ke pemerintah daerah.

"Kalau memang keluhan warga benar adanya terkait rutinnya Kamisama memungut iuran sampah kepada warga tapi sebaliknya mereka tidak setor retribusi sampah ke Pemerintah maka ini sangat merugikan warga," jabarnya.

Ketua PMII ini berharap Wali Kota berani memblacklist pihak swasta manapun yang merugikan warga maupun pemerintah.

"Kabarnya sudah lebih dari satu tahun pengelola tidak bayar retribusi juga ke pemkot, nah ini ruginya berlapis dong, warga rugi, pemkot juga rugi, kalau benar seperti itu sebaiknya putus kontrak saja," kecamnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Hendarmono Al Sidarto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES