Peristiwa Daerah

Suasana Hangat Penuh Kekeluargaan Warnai Halal Bihalal DPC Peradi Cilacap

Minggu, 20 April 2025 - 21:43 | 21.64k
Suasana halal bihalal Peradi Cilacap. (FOTO: Estanto Prima Yuniarto/TIMES Indonesia)
Suasana halal bihalal Peradi Cilacap. (FOTO: Estanto Prima Yuniarto/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, CILACAP – DPC Peradi Cilacap dengan suasana khidmat dan penuh kekeluargaan menggelar kegiatan Halal Bihalal Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) di Hotel Azana Asia, Jalan Gatot Subroto, Kabupaten Cilacap, Minggu (20/4/2025).

Puluhan pengacara kondang tampak hadir. Sebagian adalah pengurus dan anggota Peradi, berbaur bersama dan saling sapa satu sama lain.

Advertisement

Halal bihalal ini tidak hanya sebagai ajang silaturahmi sesama advokat, namun juga momentum untuk saling memaafkan pada momen Idul Fitri 1446 H, sekaligus menandai kembalinya semangat kerja dan kebersamaan.

Ketua DPC Peradi Cilacap, Sarijo mengatakan, halal bihalal ini sangat perlu untuk dilaksanakan, dengan tujuan mempererat hubungan antar anggota Peradi.

DPC-Peradi-Cilacap-c.jpg

"Apalagi kita sering kerengan (bertarung) di pengadilan, baik itu secara langsung maupun lewat WhatsApp (WA). Karena banyak konflik yang harus diselesaikan oleh rekan-rekan advokat ini," ujarnya.

Sarijo yakin, melalui halal bihalal ini, mereka sudah saling memaafkan. Mungkin selama ini ada kesalahan baik secara langsung maupun tidak langsung pada waktu sidang maupun dalam pergaulan antar teman satu profesi.

Sementara, Dewan Penasihat Peradi Cilacap, M Nabawi meminta agar silaturahmi ini menjadi budaya tersendiri, khususnya bagi anggota Peradi Cilacap.

"Kalau secara substansi, silaturahmi ini tidak terikat hanya pada momen tertentu saja, namun harus menjadi budaya, khususnya bagi teman-teman sejawat Peradi Cilacap agar terjalin soliditas dan  kekompakkan," katanya.

Disamping itu, lanjutnya silaturahmi dapat menghindari terjadinya konflik antar sesama anggota Peradi Cilacap. "Karena terkadang teman-teman kita sejawat ini terpengaruh pada psikologi atau keadaan-keadaan tertentu ketika kita sedang menangani perkara," ujarnya.

"Mudah-mudahan teman-teman sejawat ini bisa saling memaafkan melalui momentum yang baik ini, dan mereka mengerti bahwa yang berperkara itu adalah klien kita, bukan kita sebagai pengacara. Kalau bisa ya ke depan ketika mendampingi klien itu jangan saling berbenturan. Dihindari," pungkas Nabawi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES