Sukarni, Supeltas Perempuan yang Tak Pernah Lelah Berjuang

TIMESINDONESIA, MALANG – Dengan mengenakan kebaya dan rok batik biru, Sukarni (53) tampak anggun namun tetap sigap saat mengatur lalu lintas di pertigaan antara gapura Jl. Andong dan Jl. Soekarno-Hatta, Kota Malang. Dalam rangka memperingati Hari Kartini, ia tetap mengenakan topi bersimbol Dinas Perhubungan dan selempang bertuliskan "Supeltas Makota", menunjukkan dedikasinya sebagai sukarelawan pengatur lalu lintas resmi.
Sudah satu dekade Sukarni menjalani peran sebagai Supeltas (Sukarelawan Pengatur Lalu Lintas), setiap hari ia bertugas sejak pukul 06.00 hingga 09.00 WIB. Meski hanya mengandalkan penghasilan sukarela yang tidak menentu, ia tetap teguh menjalankan tugas dengan senyum ramah.
Advertisement
Menjadi orang tua tunggal tidak menyurutkan semangatnya. Ia membesarkan dua anak hingga duduk di bangku kuliah, semuanya ia lakukan sendiri, tanpa pamrih. Selepas mengatur lalu lintas, Sukarni masih bekerja serabutan demi mencukupi kebutuhan hidup dengan membersihkan rumah dan kos, hingga menerima pesanan menjahit.
"Apalagi saya ini membiayai dua anak kuliah. Mau nggak mau harus terus berjuang," ungkapnya kepada TIMES Indonesia, Senin (21/4/2025).
Sayangnya, pandemi COVID-19 pernah memukul usahanya cukup keras. Beberapa mesin jahit miliknya terpaksa dijual untuk menutup kebutuhan harian. Kini, ia hanya memiliki satu mesin obras.
"Sekarang tinggal mesin obras saja. Mau nggak mau harus nabung lagi buat beli mesin jahit," tambahnya.
Di momen Hari Kartini, Sukarni menunjukkan bahwa semangat perempuan tak boleh diragukan. Ia percaya, perempuan harus mandiri dan tak bergantung pada orang lain.
"Kita tunjukkan, jadi perempuan itu harus mau bekerja. Apa yang bisa dikerjakan, kerjakan sekarang. Jangan ditunda-tunda," pesan Sukarni.
Baginya, perjuangan adalah bentuk syukur atas kehidupan. Setiap kesulitan adalah pembelajaran, agar ketika masa senang datang, kita tak lupa jerih payah yang pernah dilalui.
"Justru dari susah itu, kita bisa belajar. Jadi pas senang nanti, kita akan lebih menghargai hasilnya," kata Sukarni. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Rizal Dani |