Perempuan Jombang Ubah Limbah Jadi Berkah, Produksi Popok dan Pembalut dari Kain Ramah Lingkungan

TIMESINDONESIA, JOMBANG – Di tengah arus modernisasi dan tantangan perubahan lingkungan, sosok Dewi Ratna Sari (37), warga Desa Tenggor, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang, menjadi inspirasi bagi banyak perempuan.
Melalui usaha rumahan bernama Hastaningrat, Ratna memproduksi popok dan pembalut kain ramah lingkungan yang kini tidak hanya bermanfaat bagi keluarga, tetapi juga bumi.
Advertisement
Langkah Ratna dimulai sejak 2014, saat melahirkan anak pertamanya. Ia mulai resah dengan limbah popok sekali pakai (pospak) yang sulit terurai dan membahayakan lingkungan.
“Sampah pospak dan pembalut itu bisa butuh ratusan tahun untuk terurai. Saya tidak tega menambah beban bumi,” ujarnya, Rabu (23/4/2025).
Berangkat dari keprihatinan itu, ia mulai menjahit sendiri popok kain (cloth diaper/Clodi) dan pembalut kain. Keterbatasan harga dan akses terhadap produk ramah lingkungan justru mendorongnya untuk berinovasi. Dari sisa-sisa kain, Ratna mulai memproduksi dalam skala kecil dan ternyata mendapat sambutan positif dari masyarakat.
Kini, usaha Hastaningrat tak hanya mengurangi limbah domestik, tetapi juga membuka lapangan pekerjaan, terutama bagi kaum perempuan.
“97 persen karyawan kami adalah perempuan. Mereka ikut tumbuh dan menjadi bagian dari solusi lingkungan,” kata lulusan S1 Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Malang itu.
Bagi Ratna, bisnisnya bukan semata urusan ekonomi, melainkan bentuk kontribusi nyata bagi kelestarian lingkungan. Produk-produk kain buatan tangannya terbukti mengurangi limbah, lebih hemat air dan detergen, serta aman digunakan berulang kali. Ia bahkan mendorong konsumen untuk memakai sabun cuci alami yang lebih ramah lingkungan.
“Bisa dicuci dan bisa digunakan berulang-ulang, selain hemat juga ramah ingkungan. Kami sarankan agar mencuci menggunakan sabu cuci alami saja,” ucapnya.
Meski begitu, tantangan tetap ada. Ratna mengakui, generasi muda yang terbiasa dengan hal instan kerap enggan menggunakan produk yang perlu dicuci ulang. Karena itu, ia terus menggencarkan edukasi baik secara online maupun lewat kolaborasi dengan komunitas lingkungan.
“Sekecil apapun langkah kita, bisa berdampak besar bagi bumi dan masa depan. Ayo jaga bumi kita, jaga lingkungan kita untuk kita dan umat manusia,” ucapnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |