Jalanan KLU Masih Gelap Gulita, Dishub Butuh Rp 7 Miliar untuk Adakan 5.500 Lampu PJU

TIMESINDONESIA, LOMBOK UTARA – Kondisi jalanan di KLU (Kabupaten Lombok Utara) belum semua terang benderang. Masih banyak jalanan masih gelap gulita pada jalur-jalur kabupaten menuju permukiman warga.
"Memang betul saat ini masih banyak yang belum tersentuh dengan penerangan jalan umumnya di daerah-daerah pinggiran," ungkap Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) KLU, Parihin kepada TIMES INDONESIA, Jumat (25/4/2025).
Advertisement
Dishub sebagai salah satu tupoksi memberikan pelayanan dasar di bidang penerangan jalan khususnya pada ruas jalan kabupaten.
"Tapi tidak kita napikan juga yang kami kerjakan melakukan pembangunan dan pemeliharaan jalan provinsi dan nasional," terangnya.
Pemerintah daerah terus berupaya setiap tahun melakukan pembangunan dan pemeliharaan termasuk juga di daerah-daerah wisata seperti tiga gili (Meno, Air, Trawangan) dan kawasan wisata Senaru, dan lainnya.
Sebagai catatan bahwa jenis PJU yaitu jalan nasional menjadi tanggung jawab pemerintah pusat, jalan provinsi menjadi tanggung jawab pemerintah provinsi, dan jalan kabupaten menjadi tanggung jawab pemerintah kabupaten.
"Jika anggaran tersedia semua akan kami terangi, semuanya bertahap sesuai dengan kemampuan penganggaran," tegasnya.
Ditambahkan Kabid Prasarana dan Keselamatan Sazli bahwa jumlah lampu PJU yang terpasang 3.000 dengan kekurangan 5.500 PJU.
"Kebutuhan dari lampu PJU kita sebanyak 8.500. Kekurangan 5.500 PJU, kalau hitungan anggarannya Rp6-7 miliar lebih," jelasnya.
Dari 3.000 lampu PJU sudah terpasang di jalur perkotaan, jalur-jalur besar, spot kecamatan dan spot desa sebagian sudah terang, juga tempat wisata sudah terang.
"Yang belum tersentuh jalan-jalan di pedesaan masih gelap," terangnya.
Jumlah lampu di kawasan wisata gili sekitar 40 lampu sampai 50 lampu setiap gili. Terpasangnya di sentra-sentra keramaian. Jumlah ini dinilai masih kurang karena banyak lampu cepat rusak karena akibat air angin pantai.
Sepanjang jalan nasional ini lampu terpasang oleh pusat dan provinsi. Kecuali di jalur dua tanjung, dipasangkan oleh pemerintah daerah 160 lampu PJU dengan nilai Rp 2 miliar pada tahun anggaran 2024.
Jumlah PJU terus bertambah namun juga masuk pemeliharaan lampu yang diganti balonnya ketika mati. Perhatian pemerintah daerah terhadap penerangan jalan baru terasak dua tahun terakhir, dan paling besar dianggarkan Rp 6,5 miliar pada tahun anggaran 2024.
"Sebelumnya nilai kecil dibawah Rp 1 miliar. Di beberapa titik banyak mati atau rusak akibat hujan lebat disertai petir. Kalau kehilangan dicuri tidak ada," ungkapnya.
Lampu PJU tenaga listrik, keterangan lampunya 60 what. Harga lampunya senilai Rp 1 jutaan karena lampu tahan lama, karena disertai alat anti petir di lampunya. Jarak lampu tiang ke tiang lampu 50 meter. Kalau tempat khusus jaraknya 25 meter seperti spot kota. Ketinggian tiang PJU juga disesuaikan dengan spotnya antara 6-9 meter.
"Daerah mengeluarkan biaya bayar listrik Rp 80-85 juta per bulan, sehingga kami anggarkan Rp 1 miliar per tahunnya. Penambahan bayar listrik terus meningkat seiring penambahan lampu PJU," tutupnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |