Peristiwa Daerah

Resmikan TPQ dan Sekretariat P4NJ Probolinggo Barat, KH Zuhri Zaini: Wujud Kebersamaan

Minggu, 04 Mei 2025 - 16:12 | 35.67k
Pengasuh Ponpes Nurul Jadid menanda tangani prasasti peresmian TPQ dan Kantor P4NJ Probolinggo Barat (FOTO: Iqbal/TIMES Indonesia)
Pengasuh Ponpes Nurul Jadid menanda tangani prasasti peresmian TPQ dan Kantor P4NJ Probolinggo Barat (FOTO: Iqbal/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Pengasuh Ponpes Nurul Jadid, Probolinggo, KH Moh Zuhri Zaini meresmikan Taman Pendidikan Al-quran dan Sekretariat Pembantu Pengurus Pondok Pesantren Nurul Jadid atau P4NJ Probolinggo Barat, Minggu(4/5/2025). 

TPQ dan sekretariat tersebut berada di samping Masjid Nurul Jadid Al-Qomari, yang juga diresmikan KH Moh Zuhri Zaini dua tahun silam, Mei 2023. 

Advertisement

Tempat ibadah dan pendidikan Al-quran itu, berdiri di atas lahan wakaf, di RW 2 Kelurahan Jrebeng Kidul, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo. Daerah ini dikenal dengan sebutan Blok Karang Tengah. 

Pada kesempatan itu, KH Zuhri menyebut, berdirinya masjid, TPQ dan sekretariat P4NJ Probolinggo Barat merupakan wujud dari kebersamaan pengurus dan tokoh masyarakat untuk mencapai tujuan yang sama. 

"Kebersamaan itu penting. Masjid, TPQ dan kantor (sekretariat) ini adalah wujud dari kebersamaan," kata Kiai Zuhri. 

KH Zuhri meyakini, tanpa kebersamaan, pendirian tempat ibadah dan lembaga pendidikan tersebut mustahil terealisasi. Figur sederhana ini pun berterimakasih atas kebersamaan yang telah terjalin selama ini. 

Pengasuh pesantren dengan ribuan santri ini juga menyatakan, kebersamaan akan meminimalisir konflik. Kalau pun ada, bekal semangat kebersamaan akan membuat konflik bisa diatasi. 

Karena itu, Kiai Zuhri mengajak untuk terus menjaga kebersamaan yang terlah terjalin dengan tiga cara. Yaitu saling menghormati, saling memahami, dan saling meminta maaf atau memaafkan satu sama lain. 

Asal-Usul Masjid Nurul Jadid Al-Qomari

Sebelum Masjid Nurul Jadid Al-Qomari berdiri, warga Karang Tengah harus menempuh jarak 1 hingga 1,3 kilometer untuk Salat Jumat. 

Yaitu Masjid Al-Falah, yang berjarak 1,3  kilometer ke arah utara. Atau ke Masjid Besar Ar-Raudlah, yang berjarak 1 kilometer ke arah selatan.

Pada Januari 2023, melalui perantara Pengasuh Ponpes An-Nur, Kota Probolinggo, KH Mahfud Sahal, Yayasan Nurul Jadid mendapatkan wakaf tanah dari Qomari, warga setempat. 

Di atas tanah wakaf itulah, Masjid Nurul Jadid Al-Qomari dibangun. Sehingga masyarakat tak perlu menempuh jarak hingga 1,3 kilometer untuk Salat Jumat. 

Ibarat Lumbung dan Sawah

Saat meresmikan masjid yang tak jauh dari Pasar Hewan Wonoasih itu pada 28 Mei 2023, KH Moh Zuhri membuat ibarat sawah dan lumbung. Masjid diibaratkan lumbung. Sedangkan pendidikan agama diibaratkan sawah, tempat menanam. 

"Abangun masjid mapan, keng pendidikan agema tidak berjalan, ya gun kare se po seppo. Adentek ajel nikah. Mon pon se seppo sobung, gi sobung," terang Kiai Zuhri dalam Bahasa Madura.

Dalam Bahasa Indonesia, ungkapan kiai kharismatik itu berarti: membangun masjid bagus, tapi pendidikan agama tidak berjalan, ya tersisa yang tua-tua (yang aktif di masjid). Ini menunggu ajal. Kalau yang tua-tua telah tiada (meninggal), ya tiada juga (yang aktif di masjid). 

Kiai kharismatik itu menekankan pentingnya pendidikan agama untuk anak-anak. "Tidak harus di masjid, tapi di daerah, di kampung, dan lain sebagainya," kata KH Moh Zuhri Zaini kala itu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Muhammad Iqbal
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES