Anggota Komisi VII DPR RI Sarankan Perbaikan Ekosistem Pariwisata Indonesia

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Anggota Komisi VII DPR RI Bambang Haryo Soekartono (BHS) mendorong pemerintah melakukan perbaikan ekosistem pariwisata Indonesia secara menyeluruh.
Hal ini bertujuan demi meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara maupun domestik ke Tanah Air. Perbaikan itu antara lain meliputi tarif transportasi, perhotelan hingga infrastruktur seperti kelayakan toilet.
Advertisement
Bambang Haryo menilai jika transportasi dan hotel di Indonesia masih mahal apabila dibandingkan dengan negara Asia Tenggara lainnya seperti Malaysia.
Menurut BHS, pariwisata Indonesia khususnya Jatim tidak boleh dijual terlalu mahal karena ekonomi kepariwisataan bisa berjalan seiring kepuasan wisatawan.
Politikus Partai Gerindra ini juga mensinyalir penyebab tingginya biaya menginap di hotel karena listrik dalam negeri termasuk tidak murah.
Ia mengimbau agar pemerintah seharusnya bisa mencontoh tarif listrik Malaysia yang hanya separuh biaya kelistrikan Indonesia.
Jika ini, diperhatikan maka jumlah turis mancanegara yang ditargetkan diharapkan dapat mengalami peningkatan.
"Sehingga hotelnya mereka bisa dijual lebih murah, jadi ini adalah satu tantangan ke depan infrastruktur gas, listrik untuk menunjang pariwisata ini harus lebih murah daripada yang lainnya sehingga dorongan ekonomi (wisata) akan lebih besar," tuturnya setelah acara Bimbingan Teknis Strategi Pemasaran Pariwisata Nusantara Melalui Pemanfaatan Digital Marketing di Surabaya, Jumat (9/5/2025).
Menurutnya, turis mancanegara yang berwisata ke Indonesia hanya membawa uang secukupnya untuk berlibur sehingga hal ini juga harus dipertimbangkan untuk memberikan biaya pariwisata yang tidak terlalu mahal.
"Turis-turis itu duitnya pas-pasan apalagi banyak turis yang ke Indonesia itu kebanyakan turis-turis yang pensiunan, jadi jangan mahal-mahal lah," imbaunya.
Di tempat yang sama, Analisis Kebijakan Kementerian Pariwisata Taufiq Nurhidayat akan mempertimbangkan imbauan dari Komisi VII DPR RI termasuk dinas terkait.
Pemerintah Indonesia sendiri menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia sekitar 14,8 juta orang ditunjang sejumlah pagelaran pariwisata untuk menambah daya tarik turis.
"Kalau wisatawan Nusantara (domestik) kita inginnya ada pergerakan 1,08 miliar perjalanan wisatawan," ucapnya.
Untuk mewujudkan target tersebut, Kementerian Pariwisata tidak bisa bekerja sendiri sehingga memerlukan kolaborasi dengan seluruh stake holder kepariwisataan.
"Nanti transportasi, sarana prasarana pendukung juga akan mengikuti, memang kita perlu kolaborasi. Memang target ini sangat besar dan kita memang tidak mengerjakan sendiri, kita butuh kolaborasi dengan dinas-dinas, komunitas dan mitra kerja kita dari komisi VII DPR RI," katanya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Sholihin Nur |