Peristiwa Daerah

Pasar Terban Yogyakarta Dikebut: Target September 2025, Pedagang Siap Tempati Lapak Baru

Sabtu, 10 Mei 2025 - 16:07 | 5.36k
Wakil Menteri PUPR RI Diana Kusumastuti bersama Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo meninjau langsung progres pembangunan Pasar Terban, Sabtu (10/5/2025). (FOTO: Pemkot Yogyakarta for TIMES Indonesia)
Wakil Menteri PUPR RI Diana Kusumastuti bersama Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo meninjau langsung progres pembangunan Pasar Terban, Sabtu (10/5/2025). (FOTO: Pemkot Yogyakarta for TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Proyek revitalisasi Pasar Terban di Kota Yogyakarta terus dikebut. Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Diana Kusumastuti meninjau langsung progres pembangunan pasar pada Sabtu (10/5/2025) bersama Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo dan jajaran Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) DIY.

Dalam kunjungannya, Wamen Diana memastikan progres pembangunan telah mencapai sekitar 60 persen dan menargetkan penyelesaian pada September 2025. Ia meminta agar pengerjaan dipercepat agar pasar bisa segera dimanfaatkan oleh para pedagang.

Advertisement

“Saya melihat progres pembangunan cukup baik, tapi perlu percepatan. Target kami September sudah selesai dan bisa langsung digunakan,” tegas Diana.

Pasar Terban dirancang sebagai pasar ayam lengkap dengan fasilitas rumah potong hewan, kios pedagang kering, hingga jasa penjahit yang selama ini tersebar di kawasan Gondokusuman. Diana menyoroti pentingnya sistem sanitasi yang baik, khususnya dari aktivitas pemotongan hewan, agar tidak menimbulkan bau dan limbah yang mencemari lingkungan.

“Saya minta aliran air dan kemiringan lantai diperhatikan agar tidak menimbulkan bau. Pasar ini juga mengusung konsep gedung hijau, jadi harus nyaman tapi tidak bocor saat hujan,” jelasnya.

Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo menegaskan bahwa proyek ini tak boleh mengalami keterlambatan lagi. Menurutnya, para pedagang sudah terlalu lama menempati shelter sementara di kawasan Batikan.

“Awalnya ditargetkan Juli, tapi karena ada kendala teknis mundur ke September. Itu batas akhir, apalagi menyangkut pemotongan hewan yang butuh fasilitas layak dan limbahnya harus terkelola,” ujar mantan kepala BKKBN ini.

Hasto juga menyinggung pentingnya strategi penempatan pedagang, khususnya yang berada di lantai dua dan tiga. Pedagang dengan pelanggan tetap akan ditempatkan di atas, sementara jasa seperti permak jeans akan ditempatkan di posisi strategis agar tetap terlihat oleh pembeli.

Kepala Satker Prasarana Strategis BPPW DIY, Haryo Satriyawan, menyebutkan bahwa beberapa penyempurnaan dilakukan mengikuti arahan Wamen PUPR. Salah satunya adalah perbaikan desain atap agar tidak terjadi tampias air hujan, seiring pembangunan yang sudah masuk tahap 60,34 persen.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta, Veronica Ambar Ismuwardani, menyampaikan bahwa sebanyak 490 pedagang akan kembali menempati bangunan baru Pasar Terban. Mereka berasal dari pedagang eksisting dan pedagang kaki lima sekitar, seperti pedagang ayam, buku, dan permak jeans.

“Kami harapkan para pedagang sudah bisa menempati pasar sebelum Desember 2025. Saat ini mereka sementara menempati shelter di Batikan, dengan izin pinjam dari Pemprov DIY,” terang Veronica.

Revitalisasi Pasar Terban menjadi bagian dari upaya besar Pemerintah Kota Yogyakarta dalam menata pasar tradisional menjadi lebih modern, higienis, dan ramah lingkungan, tanpa menghilangkan fungsinya sebagai pusat ekonomi rakyat. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Hendarmono Al Sidarto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES