Peristiwa Daerah

Jelang Laga Arema: Pasar Kuliner Stadion Kanjuruhan Ditutup, Pedagang Kebingungan

Minggu, 11 Mei 2025 - 11:48 | 14.94k
Tampak pedagang menempati tempat seadanya untuk berjualan, karena tidak bisa masuk area Stadion Kanjuruhan Malang, Minggu (10/5/2025). (Foto: Amin/TIMES Indonesia)
Tampak pedagang menempati tempat seadanya untuk berjualan, karena tidak bisa masuk area Stadion Kanjuruhan Malang, Minggu (10/5/2025). (Foto: Amin/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Berkah penghasilan yang diharapkan ratusan pedagang yang biasanya berjualan di pusat kuliner Stadion Kanjuruhan Malang, urung didapatkan karena mereka dilarang berjualan pada Minggu (11/5/2025) pagi.

Para pedagang yang berjualan tiap hari Minggu di kawasan stadion Kanjuruhan, harus ngemper atau berjualan di pinggir jalan depan stadion. 

Advertisement

Sebagian pedagang, memilih balik dan tidak jadi berjualan, karena tidak ada tempat menggelar dagangan. Terutama, pedagang makanan dengan banyak lapak meja, tenda ataupun menggunakan rombong dagang.

Jelang-Laga-Arema-B.jpg

Ternyata, sejak pagi akses masuk ke dalam Stadion Kanjuruhan sudah tertutup bagi pedagang atau pun pengunjung. Di gerbang utama dan timur stadion, pagar ditutup dan dalam penjagaan petugas. 

Rencananya, Stadion Kanjuruhan akan digunakan sebagai venue laga home Liga 1 antara Arema FC dan versus Persik Kediri, hari ini pukul 15.30 WIB. 

Untuk laga tersebut, pihak manajemen Arema mematok harga tiket penonton Rp 150 ribu untuk kelas ekonomi dan Rp 250 ribu untuk kelas VIP. 

Karena kawasan Stadion Kanjuruhan tertutup sejak pagi, para pedagang yang bisanya sudah bersiap pagi-pagi sekali terpaksa berjualan di depan stadion di Jalan Trunojoyo Kepanjen. 

Sebagian pedagang yang menggunakan sepeda motor, memarkir dan berjualan di area yang sudah dibatasi dengan alat pembatas jalan milik Dishub Kabupaten Malang. 

Sebagian lainnya, menempati bahu jalan sisi utara Jalan Trunojo, mulai depan gedung Islamic Center hingga depan Kantor Mall Pelayanan Publik. 

"Saya datang sejak pukul 6 pagi. Tetapi gak bisa masuk berjualan di dalam. Daripada balik ke rumah, tetap jualan ini. Ya, sedapatnya laku jualannya, mas," ungkap salah seorang penjual lapak bertuliskan Sostel (sosis telur) asal Pakisaji.

Pria ini berjualan menggunakan lapak meja, yang hanya diangkut dengan sepeda  miliknya. Ia sendiri mengaku sudah berjualan di dalam area dalam Stadion Kanjuruhan sejak setahun terakhir. 

"Tidak ada pemberitahuan (kalau tidak boleh berjualan di dalam pasar kuliner stadion), akunya. 

Pedagang soto asal Dusun Ngempit Kepanjen, AA, juga mengurungkan berjualan di pasar kuliner Stadion Kanjuruhan. Meski setiap hari Minggu, rata-rata pendapatan dari berjualan soto khasnya, bisa mencapai Rp 1 juta. 

Soto ayam dan daging yang dijualnya, menggunakan gerobak dan tempat makan lesehan cukup luas, yang biasanya menempati area di selatan kolam renang stadion. 

TIMES Indonesia mencoba mengkonfirmasi pihak Dispora Kabupaten Malang terkait penutupan akses masuk ke kawasan stadion Kanjuruhan tersebut. 

Jelang-Laga-Arema-C.jpg

"Kami sudah berusaha membantu pedagang supaya bisa tetap berjualan di Stadion. Kita sudah siapkan kartu untuk pedagang, namun belum di ACC (disetujui) dari pihak (panpel) Arema," terang Kabid Sarana Prasarana Dispora Kabupaten Malang, Lusiani FH, melalui pesan selulernya, Minggu (11/5/2025). 

Pihaknya memastikan, Dispora tidak pernah ada larangan, namun mencoba pengaturan secara tertib dan mendata pedagang yang rutin ada di dalam areal stadion Kanjuruhan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES