Ditunda karena Sakit, Satu Jemaah Haji Bondowoso Akhirnya Berangkat ke Makkah

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Risgianto Moh Saleh dan istrinya Henrita Agustina Suwarno Mudiono, seharusnya sudah berangkat ke tanah suci bersama rombongan jemaah haji asal Bondowoso pada 12 Mei 2025 lalu.
Namun saat hendak diberangkatkan bersama jemaah haji di kloter 39. Risgianto jatuh sakit dan istrinya juga menunda keberangkatan demi menjaga suaminya.
Advertisement
Dia dirawat selama tiga hari sejak tanggal 12 hingga 15 Mei di RS Haji. Sebenarnya tanggal 15 Mei sudah bisa berangkat namun masih menunggu seat kosong.
Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) pada Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Bondowoso, Suharyono menjelaskan, Risgianto bersama istrinya merupakan jemaah haji reguler. Dia sudah diberangkatkan Kamis (22/5/2025) menuju tanah suci pukul 21.10 WIB.
Menurunya, dia dan istrinya diberangkatkan bersama jemaah lainnya di kloter 72. Yakni bersama jemaah dari Jember, Bali seperti Badung, Gianyar dan beberapa kabupaten lainnya.
Sebenarnya Risgianto sudah dinyatakan sehat dan layak terbang sejak 15 Mei. Selama menunggu seat kosong itu, dia bersama istrinya menunggu di Asrama Haji Sukolilo Surabaya. Dua jemaah tersebut masuk Syarikah RHL.
Kloter 72 sendiri langsung diterbangkan menuju Makkah atau Bandara Jeddah, karena mereka masuk gelombang kedua.
Jemaah di kloter 72 bisa Miqat di pesawat tepatnya di Yalamlam atau bisa miqat saat tiba di Jeddah untuk murah wajib.
Mereka juga sudah berpakaian ihram sejak akan diberangkatkan dari Asrama Haji Surabaya. “Ketika sudah niat, larangan ihram harus dijauhi, seperti dingin saat di pesawat tidak boleh kain ihramnya buat tutup kepala,” tegasnya.
Dia juga mengungkapkan, jemaah haji asal Bondowoso di kloter 38 dan 39 sudah ada di Makkah. Menurutnya, ada beberapa orang yang kopernya belum ketemu.
“Sebab satu syarikah tidak satu hotel. Hotelnya agak berjauhan dan kesulitan penyaluran konsumsi karena aturan syarikah,” jelas dia.
Sementara untuk ibadah umrah wajib jemaah haji kloter 38 dan 39 sudah selesai sehingga mereka tidak memakai kain ihram lagi.
“Sementara untuk kesehatan, dilaporkan banyak jemaah melakukan cdk kesehatan rutin, ya karena kecapean. Pemeriksaan dilakukan petugas kesehatan kloter. Tidak ada jemaah yang sampai dirujuk,” paparnya, Jumat (22/5/2025). (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |