Peristiwa Daerah

Peringatan Hari Jadi Lamongan ke-456 Jadi Titik Awal Perencanaan Pembangunan Lima Tahun ke Depan

Senin, 26 Mei 2025 - 17:27 | 14.42k
Bupati Lamongan Yuhronur Efendi secara khidmat menyemayamkan pataka lambang daerah saat prosesi Pasamuan Agung peringatan Hari Jadi Lamongan (HJL) ke-456 di Pendopo Lokatantra, Senin (26/5/2025). (Foto: Pemkab Lamongan/TIMES Indonesia)
Bupati Lamongan Yuhronur Efendi secara khidmat menyemayamkan pataka lambang daerah saat prosesi Pasamuan Agung peringatan Hari Jadi Lamongan (HJL) ke-456 di Pendopo Lokatantra, Senin (26/5/2025). (Foto: Pemkab Lamongan/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Momentum Hari Jadi Lamongan (HJL) ke-456 tahun dijadikan sebagai titik awal perencanaan strategis pembangunan Kabupaten Lamongan lima tahun ke depan. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan melalui Bupati Yuhronur Efendi dan Wakil Bupati Dirham Akbar Aksara menyusun 15 program prioritas yang akan menjadi arah pembangunan demi mewujudkan Lamongan yang sejahtera, maju, dan berdaya saing.

"Hari ini Kabupaten Lamongan genap berusia 456 tahun. Pada usia ini, kami berkomitmen melanjutkan pembangunan Lamongan melalui lima belas program prioritas," ucap Pak Yes dalam sambutan berbahasa Jawa yang disampaikan dengan penuh makna budaya, usai prosesi penyemayaman lambang daerah dalam Pasamuan Agung di Pendopo Lokatantra, Kabupaten Lamongan, Senin (26/5/2025).

Advertisement

Program-program tersebut dirancang untuk menjawab berbagai tantangan pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Di antara program prioritas tersebut adalah Lamongan Lumbung Pangan, yang mendorong peningkatan produksi dan produktivitas sektor pertanian, hortikultura, perikanan, dan peternakan.

Program ini diharapkan tidak hanya menjadikan Lamongan sebagai sentra ketahanan pangan nasional, tetapi juga meningkatkan taraf hidup petani, nelayan, dan peternak lokal.

HUT-Lamongan-b.jpg

Selanjutnya, ada program UMKM Naik Kelas sebagai bentuk dukungan terhadap pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah agar mampu bersaing secara global. Pemberdayaan UMKM menjadi kunci pertumbuhan ekonomi daerah yang inklusif.

Sementara itu, program Ramasinta (Rancang Masa Depan Wisata Lamongan) menjadi strategi pengembangan destinasi wisata berbasis integrasi alam, budaya, sejarah, kuliner, dan ekonomi kreatif. 

"Ramasinta akan memberikan pengalaman wisata menyeluruh, serta mendorong pertumbuhan ekonomi lokal yang berkelanjutan," kata Pak Yes.

Tak ketinggalan, program Desa Pintar didesain untuk menjadikan desa sebagai pusat pertumbuhan ekonomi berbasis teknologi dan potensi lokal. Dengan mengoptimalkan digitalisasi, desa-desa di Lamongan diarahkan menjadi lokomotif pembangunan berbasis inovasi.

Pemkab Lamongan juga mengedepankan pemerataan pembangunan. Salah satunya melalui program Jamula Mantap yang menitikberatkan pada peningkatan kualitas infrastruktur jalan demi mendukung konektivitas dan mobilitas masyarakat serta distribusi ekonomi yang lebih efisien.

Dukungan terhadap lingkungan diwujudkan melalui program Lamongan Hijau, yang menggalakkan penghijauan dan pengelolaan lingkungan secara berkelanjutan. Sedangkan Lamongan Menyala fokus pada pemerataan fasilitas penerangan untuk mendukung aktivitas masyarakat, khususnya di wilayah pinggiran dan pelosok.

"Ketiga pilar utama dalam visi kami bersama Mas Dirham adalah pertumbuhan ekonomi, pembangunan yang merata, dan masyarakat yang harmonis," ujar Pak Yes.

Sedangkan untuk menciptakan masyarakat yang sejahtera dan harmonis, Pemkab Lamongan meluncurkan program YSS (Yakin Semua Sejahtera). Program ini untuk meningkatkan rasa aman dan kepercayaan diri warga dalam meraih kesejahteraan.

Sektor kesehatan juga mendapat perhatian khusus melalui program Lamongan Sehat. Program ini mengedepankan pendekatan holistik dari masa kehamilan hingga lansia, termasuk penanganan stunting secara komprehensif.

Tak kalah penting, Transformasi Digital Pelayanan Publik dicanangkan guna mempercepat pelayanan pemerintah yang efisien, transparan, dan mudah diakses seluruh warga.

"Prinsip kami jelas, tidak ada warga yang tertinggal dalam pembangunan. Semua harus merasakan manfaatnya," tutur Pak Yes.

Pak Yes menutup sambutannya dengan menegaskan pentingnya pembangunan sumber daya manusia (SDM) sebagai investasi jangka panjang. Hal ini diwujudkan melalui program beasiswa Perintis, fasilitasi pemuda kreatif dan inovatif melalui Young Entrepreneur Success, serta pembinaan karakter dan keterampilan generasi muda lewat Generasi Lamongan Emas.

Sementara itu, program Lamongan Nyantri didesain untuk merawat nilai-nilai kesalehan sosial dan budaya, agar generasi muda Lamongan tetap berpegang teguh pada akhlakul karimah di tengah modernisasi.

"Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Lamongan saat ini mencapai 75,9. Angka ini menjadi bukti bahwa pembangunan SDM kami berada di jalur yang tepat," kata Pak Yes.

Sedangkan prosesi HJL sendiri penuh nuansa budaya. Sebelum Pasamuan Agung digelar, dilangsungkan Kirab Pataka Lambang Daerah yang dimulai dari Gedung DPRD Lamongan menuju Pendopo Lokatantra. Prosesi ini menjadi simbol semangat dan kekuatan daerah dalam membangun masa depan yang lebih baik.

Dalam kirab tersebut, Pak Yes didampingi istri, Anis Kartika Yuhronur Efendi, tampil mengenakan busana adat Lamongan dan menaiki kereta kuda (andong). Rombongan diiringi jajaran Forkopimda, Kepala OPD, camat, serta elemen masyarakat.

Rangkaian kirab dimeriahkan penampilan seni budaya khas Lamongan, mulai dari drumband MAN 1 Lamongan dan SMPN 4 Lamongan, parade budaya Yak-Yuk, tari dari sanggar Tri Melati, atraksi jaran jenggo, barongsai, hingga kesenian tongklek. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES