Banjir Rob di Kampung Mandar Kian Parah, BPBD Banyuwangi Siapkan Klep Gorong-Gorong

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Banjir rob yang melanda Kampung Mandar, Kecamatan Banyuwangi, semakin sering terjadi dan mengganggu aktivitas warga. Dalam dua bulan terakhir, kawasan padat penduduk ini sudah dua kali diterjang air pasang yang masuk hingga ke rumah.
Sejak Senin (26/5/2025), banjir rob menggenangi dua RT di Kampung Mandar selama beberapa jam setiap harinya, terutama saat air laut pasang. Pada hari kedua, air bahkan mencapai ketinggian sekitar 40 centimeter di dalam rumah warga.
Advertisement
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi, Danang Hartanto, menyatakan bahwa pihaknya tengah mengupayakan solusi untuk mencegah banjir rob terulang.
Menurutnya, salah satu langkah yang diusulkan adalah pemasangan klep buka-tutup di ujung gorong-gorong yang mengarah ke laut.
“Tadi kami sudah cek ke lokasi untuk antisipasi agar ke depan banjir rob ini tidak berulang. Kami akan berkoordinasi dengan Dinas PU Pengairan dan mengusulkan pemasangan klep,” kata Danang, saat meninjau langsung lokasi banjir, Selasa (27/5/2025).
Danang mengatakan bahwa di wilayah tersebut, terdapat empat gorong-gorong utama yang berfungsi sebagai saluran pembuangan air ke laut. Dengan pemasangan klep, diharapkan arus balik air dari laut bisa dikendalikan sehingga banjir rob tidak masuk ke permukiman warga.
Namun, pemasangan klep saja dinilai belum cukup. Saat hujan deras bersamaan dengan air pasang, diperlukan pompa air agar kawasan tersebut tidak semakin kebanjiran. BPBD Banyuwangi berencana untuk menganalisis lebih lanjut agar solusi yang diambil bisa optimal.
“Kami akan analisa kembali pada beberapa hal agar solusi yang ada bisa optimal,” ujar Danang.
Salah satu warga terdampak, Rony (39), berharap bahwa solusi yang diberikan BPBD segera terwujud. Menurutnya, dulunya banjir rob hanya terjadi setahun sekali, tetapi kini lebih sering terjadi dan berlangsung sekitar seminggu setiap kejadian.
“Kalau dulu, setahun sekali. Sekarang sudah dua kali dalam dua bulan. Kami harap BPBD bisa segera menerapkan solusinya agar kami bisa tidur dengan tenang,” ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan Ida Susana (42), warga setempat yang rumahnya kerap terdampak banjir rob. Ia mengaku kesulitan menjalankan aktivitas sehari-hari karena air yang masuk ke dalam rumah mengganggu kenyamanan keluarganya.
“Ini sudah dua bulan terakhir berturut-turut. Bahkan kemarin pas hari raya (Idul Fitri) kita warga sini kerepotan karena airnya sampai selutut orang dewasa,” katanya.
Ida, sapaan akrab Ida Susana, berharap pihak terkait segera mengambil langkah konkret agar warga Kampung Mandar tidak lagi harus menghadapi banjir rob yang semakin sering terjadi.
BPBD Banyuwangi bersama instansi terkait berkomitmen untuk segera menindaklanjuti permasalahan banjir rob yang kian sering terjadi di Kampung Mandar.
Warga pun berharap solusi yang diusulkan, seperti pemasangan klep gorong-gorong dan pompa air, dapat segera direalisasikan sehingga mereka bisa menjalani kehidupan sehari-hari tanpa dihantui oleh ancaman air pasang. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |