Peristiwa Daerah

Waqf Goes to Pesantren 2025, Menggali Potensi Besar Wakaf di Kalangan Santri

Rabu, 28 Mei 2025 - 20:41 | 14.89k
Sejumlah peserta saat mengikuti kegiatan “Waqf Goes to Pesantren (WGTP)” di Pondok Pesantren Cipasung, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (28/5/2025). (FOTO: Harniwan Obech/TIMES Indonesia)
Sejumlah peserta saat mengikuti kegiatan “Waqf Goes to Pesantren (WGTP)” di Pondok Pesantren Cipasung, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (28/5/2025). (FOTO: Harniwan Obech/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, TASIKMALAYABadan Wakaf Indonesia (BWI) bekerja sama dengan Pondok Pesantren Cipasung dan Yayasan Universitas Islam KH Ruhiat Cipasung resmi menggelar kegiatan “Waqf Goes to Pesantren (WGTP)” pada Rabu (28/5/2025). 

Kegiatan ini menandai langkah strategis dalam memperkuat gerakan wakaf uang nasional dengan menjadikan pesantren sebagai episentrum baru dalam pengumpulan dan pemanfaatan dana wakaf.

Advertisement

Acara yang berlangsung di Pondok Pesantren Cipasung, Kabupaten Tasikmalaya, ini mengangkat tema “Menggerakkan Wakaf Uang untuk Kemajuan dan Kemandirian Pesantren”. 

Wakil Ketua Badan Wakaf Indonesia, KH Tatang Astarudin, menekankan pentingnya menjadikan pesantren sebagai pusat pergerakan perwakafan nasional, mengingat besarnya potensi ekonomi dan sosial yang dimiliki lingkungan pesantren.

Dalam sambutannya, KH Tatang Astarudin mengungkapkan bahwa di Indonesia terdapat sekitar 42.000 pondok pesantren yang menjadi pusat pendidikan dan pembinaan jutaan santri. 

Bahkan, total santri aktif mencapai 8 juta jiwa, belum termasuk jutaan alumni yang tersebar di berbagai pelosok negeri. Dengan potensi sebesar ini, pesantren memiliki daya dorong yang sangat besar dalam menggerakkan wakaf uang.

"Sebut saja sebanyak satu juta santri atau alumni pesantren berwakaf Rp1 juta dalam sebulan, maka potensi yang terkumpul bisa mencapai Rp1 triliun per bulan. Dalam setahun bisa mencapai Rp12 triliun. Ini angka yang sangat besar dan bisa dimanfaatkan untuk pembangunan umat dan penguatan ekonomi pesantren," kata Kiai Tatang. Rabu (28/5/2025). 

Menurut Kiai Tatang, gerakan wakaf pada era 1980-an pernah sangat berhasil karena dukungan besar dari pesantren. Maka dari itu, melalui WGTP, BWI berharap bisa mengulang kembali keberhasilan tersebut dengan pendekatan yang lebih modern dan sistematis.

WGTP hadir sebagai inisiatif untuk menyadarkan dan menggerakkan pesantren agar tak hanya menjadi penerima manfaat wakaf, tetapi juga sebagai penggerak dan pengelola wakaf uang yang profesional. 

Kiai Tatang menyebutkan bahwa wakaf uang berbeda dengan sedekah biasa, karena bisa dikelola dalam bentuk investasi yang memberikan manfaat jangka panjang.

“Konsep wakaf di pesantren itu sudah selesai, tinggal bagaimana kita menyempurnakan gerakannya membangun infrastruktur dan sistem yang memudahkan pesantren mengelola wakaf dengan baik,” tambahnya.

Ketua Yayasan Universitas Islam KH Ruhiat Cipasung, KH Acep Adang Ruhiat, menyambut baik kegiatan ini dan menyatakan bahwa sudah saatnya pesantren dan para santri tidak hanya berbagi ilmu, tetapi juga berbagi dalam bentuk wakaf uang.

“Tidak kurang dari 12.000 santri dan mahasiswa berada di bawah naungan lembaga kami. Jika mereka bersepakat dan mau berwakaf, potensi ini akan sangat besar dan akan lebih bermanfaat untuk masyarakat,” ujar Kiai Acep.

Ia menambahkan bahwa wakaf uang bisa dikembangkan dalam bentuk investasi produktif seperti pertanian, UMKM, koperasi, dan sektor lainnya yang menunjang kemandirian pesantren dan umat.

Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tasikmalaya, Dudu Rohman, menyatakan apresiasinya terhadap kegiatan WGTP. Ia menekankan pentingnya keterlibatan ASN Kemenag dalam gerakan ini sebagai bentuk dukungan nyata terhadap pengembangan wakaf uang.

"Kami akan melakukan sosialisasi kepada ASN di lingkungan Kemenag. Minimal 10.000 ASN bisa menjadi penggerak awal untuk wakaf uang,” ujar Dudu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES