Peristiwa Daerah

BPBD Banyuwangi Imbau Nelayan Waspada Cuaca Ekstrem di Tengah Fenomena Kemarau Basah

Senin, 02 Juni 2025 - 21:17 | 16.52k
Kalaksa BPBD Banyuwangi, Danang Hartanto, ST. (Foto: Fazar Dimas/TIMES Indonesia).
Kalaksa BPBD Banyuwangi, Danang Hartanto, ST. (Foto: Fazar Dimas/TIMES Indonesia).
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Meski secara kalender sudah memasuki musim kemarau, cuaca ekstrem masih menghantui wilayah Banyuwangi. Fenomena yang dikenal sebagai kemarau basah menyebabkan curah hujan tetap tinggi dan memicu berbagai potensi bencana berskala ringan.

Menyikapi kondisi ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi mengeluarkan imbauan khusus kepada para nelayan agar lebih cermat dalam memantau kondisi cuaca maritim sebelum melaut.

Advertisement

“Nelayan di Banyuwangi harus berhati-hati, karena cuaca cukup ekstrem. Bahkan, beberapa kali pelabuhan sempat ada penutupan,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Banyuwangi, Danang Hartanto, ST, kepada TIMES Indonesia, Senin (6/2/2025).

Menurut Danang, kemarau basah membuat anomali cuaca tetap berlangsung meskipun bukan musim hujan. Akibatnya, beberapa peristiwa seperti banjir rob dan pohon tumbang dilaporkan terjadi, meski dalam skala kecil.

"Untuk saat ini memang ada beberapa kejadian, cuma alhamdulillah kecil. Ada banjir rob, kemudian pohon tumbang," imbuhnya.

Danang menyebut banjir rob sempat terjadi di wilayah Kemendung, sementara pohon tumbang dilaporkan beberapa kali dalam sepekan terakhir. Meski demikian, tidak ada korban jiwa, dan pihak BPBD terus berupaya menjaga kesiapsiagaan di lapangan.

“Alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Dan kita berusaha dan berdoa bahwa Banyuwangi selalu aman,” ujarnya.

Khusus kepada para nelayan, Danang mengingatkan agar tidak hanya mengandalkan prakiraan cuaca lokal, tetapi juga aktif mencari informasi dari sumber resmi seperti BMKG serta memastikan perlengkapan keselamatan lengkap sebelum berangkat ke laut.

“Nelayan jika mau melaut lihat cuaca sedetail mungkin dan menggunakan perlengkapan safety,” tegasnya.

Tidak hanya nelayan, seluruh masyarakat Banyuwangi juga diminta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap perubahan cuaca yang mendadak, terutama saat terlihat tanda-tanda mendung atau hujan deras.

"Jika nanti ada mendung, kalau tidak ada kepentingan segera kembali ke tempat masing-masing,” pesan Danang menutup keterangannya.

Dengan meningkatnya kesadaran akan cuaca ekstrem di masa kemarau basah, BPBD Banyuwangi berharap masyarakat dapat lebih siap dan tangguh menghadapi potensi bencana, sekecil apapun itu.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES